Keseruan Pertandingan di Nomor Wu Bu Quan Junior Putri Laves Open Wushu Championship 2022

Sabtu 15-10-2022,21:35 WIB
Reporter : Gusti Ayu YD/ M Nur Khotib
Editor : Salman Muhiddin

SURABAYA, HARIAN DISWAY -  Lagoon Avenue Mall Sungkono begitu padat, Sabtu 15 Oktober 2022. Peserta Laves Open Wushu Championship 2022 dan keluarga memadati pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan superblok Grand Sungkono Lagoon Surabaya barat itu.

Salah satu nomor paling ramai adalah Wu Bu Quan kategori junior D dengan usia di bawah 8 tahun.

Sebanyak 30 atlet wushu junior putri bertanding menampilkan gerakan dasar wushu. Mereka mengenakan kostum aneka warna; merah, ungu, orange, kuning, hingga hijau neon. 

Sesekali terdengar gelak tawa karena keluguan wajah dan tingkah laku para atlet cilik itu. Orang tua yang menonton meneriakkan instruksi dan aba-aba. Begitu juga dengan pelatih. 

Fokus! Main Full! Tambah lagi tenaganya! Good Job!. Itulah yang mereka teriakkan untuk menyemangati calon bintang wushu masa depan itu.

Pelatih fokus mengarahkan tentang teknis gerakan dan lomba secara tegas namun sesekali juga lembut. "Menangani anak-anak itu kayak jelly, kalau ditekan terlalu kuat akan hancur, tapi kalau ga ditekan ga kebentuk" Jelas William Suherman salah satu pelatih asal Ronny Wushu Academy. 

Sementara, orang tua di pinggir lapangan berusaha memberi kenyamanan bagi para atlet, baik pada kostum, makanan, maupun dukungan mental. 

"Karena ini lomba kedua, setelah Kejurprov kemarin, anaknya sudah PD. Dulu sampai sakit, muntah, karena grogi," ucap Joko Supriyanto orang tua Dewi Ratih, salah satu peserta. 

Enam peringkat teratas pada nomor ini, berhak mendapatkan medali emas, mereka ialah Fatimah Jasmine Lazuardi dari sasana Wushu Lima Benua Malang.

Celine Veronica Suhanjoyo dari Ronny Wushu Academy, Kembang Faranisa Safitri dari Sasana Wushu Yi-tong Nganjuk, Nayla Latisha, Calysta Putri Hendrina, dan Dewi Ratih Kusuma dari Guang Wushu Kediri. 

Dewi Ratih berhasil merebut medali emas terakhir dari genggaman Sandra Qirani Surya, atlet asal Sasana Wushu Cakra Buana Malang. Menjadikan ini sebagai medali emas pertamanya. 

Diakui oleh Joko mendampingi anak berlatih pasti ada pasang surutnya. Mood anak sangat berpengaruh pada kemauan berlatih. 

Setiap orang tua punya caranya masing-masing untuk menangani. Bagi Joko dengan anaknya, cukup melalui pemberian reward saat anak berhasil menyelesaikan latihan dengan baik. "Saya bilang kalau latihan hari ini bagus dapat hadiah," ungkapnya sambil tertawa. 

Namun, jika anak mengalami burnout di tempat latihan, maka saatnya pelatih yang harus putar otak. "Biasanya games for fun" Jelas William. (Gusti Ayu Y. D.)

 

Kategori :