JAKARTA, HARIAN DISWAY - The Republic Institute merilis hasil survei mereka untuk Pemilu serentak 2024, 4 Oktober 2022. Dari segi elektabilitas PDIP tetap berada di puncak. Namun lembaga survei yang dipimpin Dr. Sufyanto itu menggarisbawahi kebangkitan Partai Demokrat.
Demokrat berada di posisi ke-enam di pemilu sebelumnya. Dalam survei tersebut, Demokrat naik ke peringkat empat.
Dari sisi popularitas, Partai Demokrat menjadi partai paling populer di enam provinsi di Pulau Jawa:
- Demokrat 97,4 persen
- Gerindra 97,2 persen
- PDIP 96,3 persen
- Golkar 95,4 persen
- PKB 95,1 persen
- Nasdem 93,5 persen
- PKS 92,3 persen
- PAN 88,9 persen
- PPP 78,2 persen
- Perindo 77,7 persen
- Hanura 58 persen
- PBB 57,6 persen
- PSI 46,5 persen
- Gelora 27,8 persen
- PKP 25,2 persen
- Ummat 17,5 persen
- Garuda 15,9 persen
- PKN 10 persen
- Republik Indonesia 8,9 persen
- Partai Buruh 8,4 persen
- Prima 6,2 persen
- Republik 2,1 persen
- Swara 1,5 persen
- Republik 1 persen
Popularitas Parpol Pemilu 2024 versi The Republic Institute.-Republic Institute-
Dr. Sufyanto, Peneliti Utama The Republic Institute mengatakan, tingkat popularitas partai incumbent jauh mengungguli para pendatang baru. Bahkan lima partai pemuncak memiliki popularitas di atas 95 persen.
"Sedangkan untuk partai-partai baru, yang kemungkinan besar baru mau ikut pemilu di tahun 2024 juga memiliki popularitas yang lumayan, meskipun tidak besar, seperti PKN, Gelora, Republik Indonesia, Partai Buruh dan Partai Ummat," terangnya kemarin.
Sementara itu untuk tingkat keterpilihannya atau elektabilitas PDIP masih di puncak:
- PDI-P 20,5 persen
- Gerindra 12,8 persen
- Golkar 12,2 persen
- Demokrat 11,1 persen
- PKB 9,3 persen
- Nasdem 7,7 persen
- PKS 7,5 persen
- PAN 4,9 persen
- PPP 4,1 persen
- PSI 1 persen
- Perindo 0,9 persen.
Sisanya ada di bawah 0,5 persen.
Elektabilitas Partai di Pemilu 2024 versi Republic Institute.-Republic Institute-
Dari data tersebut, dapat dijelaskan bahwa, persentase PDIP masih menjadi partai yang dominan. Disusul Gerindra, dan Golkar.
“Yang tidak kalah besar peningkatan suaranya adalah Partai Demokrat, Demokrat mampu menyodok di urutan keempat hasil survei, padahal kalau kita lihat di Parlemen, Demokrat urutan keenam setelah PDIP, Golkar, Gerindra PKB, dan Nasdem," ucap Dr. Sufyanto dalam keterangan tertulisnya.
Dirinya menegaskan bahwa peningkatan Demokrat ini disebabkan oleh beberapa alasan, pertama, tokoh – tokoh Demokrat di wilayah dan daerah banyak yang bergerak di bawah menyapa publik.
Demokrat berhasil mengkapitalisasi isu-isu perubahan dan perbaikan yang terus didengungkan seiring beban rakyat yang semakin tinggi di dalam kepemimpinan presiden Jokowi dan partai koalisi.
Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 1200 responden tersebar di 6 Provinsi di Pulau Jawa dan disebar ke seluruh kabupaten/kota.
Proses pengambilan sampel dan wawancara digelar pada 28 Agustus-12