SEOUL, HARIAN DISWAY - Tak ada yang menyangka Festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan menewaskan 149 orang, Sabtu, 29 Oktober 2022. Jumlah korbannya lebih banyak dari tragedi di Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu di Malang.
Saksi mata, Moon Ju-young mengatakan, perayaan tersebut memang selalu ramai. Namun, antusiasme tahun ini sangat diluar prediksi. "Ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu. Setidaknya, kerumunan 10 kali lipat lebih ramai dari biasanya," katanya. Tingginya antusiasme itu muncul karena banyak yang tak bisa kesana pada dua tahun pandemi. Begitu dibuka, maka kerumunan meledak. Apalagi, perayaan itu digelar Sabtu malam, atau malam Minggu. Rekaman media sosial menunjukkan ribuan orang yang memadati gang sempit yang menanjak. Mereka tak bisa bergerak dan terhimpit. Ketika ada yang terjatuh atau pingsan, orang di posisi lebih tinggi makin menekannya. Sementara orang di posisi yang lebih rendah makin tertekan. Terjadi efek domino.Proses evakuasi korban Festival Halloween ke RS terdekat. -The Straits Times- Di salah satu rekaman, terlihat bahwa situasi begitu kacau. Petugas pemadam kebakaran dan warga mengevakuasi pengunjung yang sudah tidak sadarkan diri. Saat insiden terjadi, pengunjung terus berdatangan. Petugas pemadam kebakaran kesulitan mengevakuasi korban. Banyak yang terjebak lebih dari satu jam di sana. Seorang saksi mata Reuters mengatakan, kamar mayat darurat didirikan di sebuah gedung yang berdekatan dengan tempat kejadian. Ia melihat empat lusin mayat dibawa dengan tandu beroda dan dipindahkan ke fasilitas pemerintah untuk diidentifikasi.
Petugas Damkar Seoul mengevakuasi korban FEstival Halloween Korea Selatan.-The Straits Times- Distrik Itaewon memang populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat. Lusinan bar dan restorannya selalu ramai saat Festival Halloween. "Anda akan melihat kerumunan besar saat Natal dan kembang api ... tapi ini beberapa kali lipat lebih besar dari semua itu," kata Park Jung-hoon, 21, kepada Reuters dari tempat kejadian. Sejak April Pemerintah Korsel sudah melonggarkan pengetatan akibat pandemi. Tak ada pembatasan jam malam di bar. (*)