Pemkot Surabaya Garap Wisata Sport di Kedung Cowek

Rabu 02-11-2022,07:20 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Doan Widhiandono

SURABAYA, HARIAN DISWAY -  Sejak pandemi Covid-19 turun, Pemkot Surabaya terus menghidupkan kembali wisata-wisata yang sempat mati suri. Misalnya, wisata susur Kalimas dan Kya-Kya Kembang Jepun. Kali ini, yang disiapkan adalah pariwisata olahraga.

Yang digarap adalah kawasan pesisir Surabaya Timur. Ada beberapa titik yang segera diintegrasikan. Terutama Lapangan Tembak dan bangunan cagar budaya Benteng Kedung Cowek. Keduanya dirancang sebagai tempat untuk berolahraga.

Benteng Kedung Cowek akan direvitalisasi. Dijadikan taman dan area joging. Agar menjadi museum yang lebih hidup. Benteng yang didirikan pada 1899 itu memang masih menjadi tempat wisata andalan warga sekitar. Terutama menjadi tempat melepas penat oleh anak-anak muda.

 

Siang kemarin, Selasa, 1 November 2022, Dini Cahyani dan Sulis Sania, wisatawan lokal, terlihat asik berswafoto dengan latar bangunan lawas itu. Mereka datang menjelang sore untuk mendapat pencahayaan yang bagus. Mengingat area Kedung Cowek memang asri oleh banyaknya tumbuhan dan tanaman.

 

“Baru dua kali ke sini. Bagus aja tempatnya buat foto-foto. Lumayan buat reels instagram ,” ujar Dini. Alumnus Universitas Trunojoyo, Madura, itu pun mengenal Kedung Cowek sebagai bekas tempat penyimpanan senjata dan peluru. Tanpa tahu bahwa benteng itu bagian dari strategi pertahanan menghadapi gempuran tentara Inggris dan sekutu dalam Pertempuran Surabaya.

 

Pemandangan beda terjadi di Lapangan Tembak. Tempat itu sempat difungsikan sebagai rumah sakit darurat milik pemkot. Kali terakhir diaktifkan pada Februari lalu. Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.

 

Namun, kini suasana Lapangan Tembak sudah berubah. Meski masih ada beberapa petugas BPBD yang berjaga di tenda. Ratusan brankar dorong pun masih ada. Ruang itu justru mirip seperti rumah sakit tanpa penghuni. “Wah, hampir setahun sudah nggak ada pasien,” kata Dimas Dicky yang mengenakan seragam oranye itu.


Dua wisatawan, Dini Cahyani (kiri) dan Sulis Sania, mengunjungi benteng Kedung Cowek, Selasa, 1 November 2022.-Boy Slamet-Harian Disway-

 

Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKPP Iman Krestian Maharhandono mengatakan, Lapangan Tembak itu juga bakal diaktifkan kembali. Yakni untuk arena olahraga tembak prestasi, tembak reaksi, dan panahan. Termasuk disediakan wahana hiburan dan sentra kuliner di lantai 2.

 

Selain itu, kata Iman, pengembangan pariwisata olahraga ini juga didukung oleh fasilitas lain. Itu sudah tertuang dalam business plan . Pertama, pembangunan cable car sebagai moda transportasi alternatif. Titiknya dimulai dari area sekitar Kenjeran Park hingga melintas Jembatan Suramadu sisi utara.

 

Kedua, juga bakal dibangun superblok Grand Sagara. Terutama untuk Adriatic Tower setinggi 50 lantai dengan kapasitas 1.040 unit. Ketiga, disediakan promenade tepi laut bagi pengunjung.

 

“Konsepnya sudah matang sejak tahun lalu. Kami baru saja setorkan ke Disbudporapar,” kata Iman, Selasa 11 Oktober 2022. Bahkan DPRKPP sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 miliar. Yakni untuk mengintegrasikan Lapangan Tembak ke Kedung Cowek.

 

Rencananya, skema pembangunan itu bakal mengadopsi wisata Romokalisari Adventure Land. Seluruh pengadaan wahana dirancang dalam sistem kerja sama dengan investor. Setidaknya butuh sekitar Rp 10 miliar. 

 

Baru nanti dibagi pengelolaannya. Mana yang dikelola swasta berbayar dan mana yang pemerintah. Persis seperti di Romokalisari. “Tapi ‘PR’ saat ini harus dipastikan apakah RS darurat Lapangan Tembak masih mau dipakai lagi atau tidak. Termasuk koordinasi dengan kodam karena itu wilayah militer,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina belum bisa menentukan nasib RS Lapangan Tembak. Mengingat Covid-19 varian XBB juga mulai masuk di Kota Surabaya. “Itu nanti dulu, belum tahu mau ditutup atau tidak. Harus ada kajian dulu,” ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Surabaya. (Mohamad Nur Khotib)

Kategori :