SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ratusan petambak menghadiri Simposium Udang Nasional di Hotel Mercure Surabaya, Jumat, 4 November 2022. Rendahnya harga udang imbas lockdown Tiongkok menjadi tantangan terbesar pengusaha.
Selain itu, wabah penyakit AHPND masih menghantui para pelaku usaha budidaya udang. Simposium tersebut menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan PT Central Proteina Prima Tbk. Dihadiri petambak bagian timur meliputi daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, hingga Sulawesi. Acara dibuka dengan membahas problem penyakit AHPND pada udang yang mengakibatkan penurunan produksi. Penyakit itu berbasis bakteri. Menginfeksi benur dengan angka kematian bisa mencapai 100 persen. Namun, Head of Technical Partner Guruh Suryawan mengatakan, hal itu bisa disiasati dengan pencegahan lumpur pada kolam. “Jadi kita jebak lumpur di tandon pengendapan. Kita tidak boleh lagi tidak peduli dengan lumpur. Supaya vibrio AHPND tidak berkembang pada sistem budidaya kita,” kata Guruh. Belum diketahui secara pasti faktor utama penyebab wabah tersebut. Itu hanya bisa dideteksi dengan melihat tanda-tanda secara fisik pada udang. Cara memastikan penyakit itu, lanjut Guruh, perlu pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. “Yang paling penting sebetulnya masalah laboratorium yang bisa mengecek positif tidaknya penyakit ini di perairan indonesia,” lanjutnya. CP Prima sendiri mengaku siap mengawal para pelaku budidaya udang binaannya untuk pengawasan penyakit AHPND. Pemaparan itu disampaikan Heny Budi Utari selaku Head of Aquatic Health Services. Menurutnya, kasus tersebut masih banyak ditemukan di berbagai titik wilayah Indonesia. “Jawa timur masih membaik, tapi sentra-sentra seperti Lampung, Medan, hingga Lombok masih ada kendala. Malahan sampai ada istilah double triple infection,” katanyi. Hal itu tentu merugikan pelaku usaha budidaya udang. Petambak harus merogoh kocek lebih untuk biaya pemeliharaan seperti membeli probiotik. Pencegahan itulah yang menjadi topik utama dalam acara tersebut. Selanjutnya tata cara budidaya ditata ulang sedari awal. Belum reda masalah wabah AHPND, para pelaku usaha dihadapkan dengan rendahnya harga udang. Guruh Suryawan mengatakan, pada umumnya petambak area timur itu relatif tangguh, mereka bisa menyiasati harga murah dengan pola budidaya lebih murah. Asalkan budidaya bisa dijalankan dengan lancar meski profit didapat tidak semenarik dulu. “Kita tinggal tunggu saja lockdown di Tiongkok akibatnya Udang Ekuador menumpuk di Uni Eropa dan Amerika. Akhirnya harga udang ekuador rendah yang berimbas juga di Indonesia,” katanya. Guruh menilai budidaya udang masih prospek dan positif. Buktinya generasi muda banyak yang hadir dan membuka lahan baru dengan modal yang lebih besar. (Yusuf Dwi)Simposium Udang Nasional: Serangan Penyakit dan Tantangan Global
Minggu 06-11-2022,16:51 WIB
Reporter : Yusuf Dwi
Editor : Salman Muhiddin
Kategori :
Terkait
Minggu 01-06-2025,13:34 WIB
Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tiongkok di GBK, Lalu ke Jepang!
Rabu 28-05-2025,19:00 WIB
Bertandang ke Mongolia Dalam, Tiongkok (3): Melihat Pelangi di Gurun Kota Hantu
Selasa 27-05-2025,10:56 WIB
KTT ke-46 ASEAN Resmi Dibuka, Prabowo Usulkan PNG Menjadi Anggota Tetap ASEAN
Minggu 25-05-2025,17:37 WIB
Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Tiongkok, Ini 7 Poin MoU!
Sabtu 24-05-2025,15:44 WIB
Mahasiswa Asing Dilarang Masuk Harvard, Hong Kong Tawarkan Kampus Alternatif
Terpopuler
Sabtu 07-06-2025,21:00 WIB
Franco Mastantuono Tampil Lawan Chile, Jadi Pemain Termuda di Timnas Argentina Abad Ini
Sabtu 07-06-2025,12:17 WIB
Italia Dihajar Norwegia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Luciano Spalletti Bakal Protes FIGC
Sabtu 07-06-2025,23:17 WIB
5 Game Paling Mencuri Perhatian di Summer Game Fest 2025
Sabtu 07-06-2025,19:30 WIB
Maverick Vinales Ungkap Rahasia Tampil Kencang di Aragon: Pakai Throttle Kabel!
Sabtu 07-06-2025,20:48 WIB
Liverpool Pantang Menyerah Datangkan Florian Wirtz, The Reds Layangkan Tawaran Ketiga!
Terkini
Minggu 08-06-2025,11:14 WIB
Pelestarian Seni Budaya Melalui Pelindungan Kekayaan Intelektual
Minggu 08-06-2025,10:47 WIB
Profl Iker Alvarez, Kiper Tangguh Andorra yang Bikin Timnas Inggris Puyeng Berat
Minggu 08-06-2025,10:00 WIB
3 Fakta Seru Drakor The Woman Who Swallowed the Sun, Ajang Comeback Jang Shin Young!
Minggu 08-06-2025,09:00 WIB
Sinopsis A Woman Who Swallowed the Sun, Drakor Panjang tentang Kebenaran dan Pembalasan Dendam
Minggu 08-06-2025,08:33 WIB