SURABAYA, HARIAN DISWAY - Roy Jeconiah, ex vokalis Boomerang masih garang. Saat tampil merayakan ulang tahun Whiz Hotel Darmo Harapan, Surabaya yang ke-7, pada Jumat, 4 November, suaranya masih prima seperti periode keemasan pada era awal 2000an.
Roy Jeconiah Isoka Wurangian atau Roy termasuk seorang dari deretan legenda hidup musisi Indonesia. Namanya melambung berkat Boomerang yang dikenal dengan lagu-lagu hits seperti Pelangi, Berita Cuaca, Gadis Extravaganza, Bungaku, atau Fajar Pagi.
Sekian tahun pasca-mengundurkan diri dari Boomerang, nama Roy meredup. Berkali-kali ia membuat band baru, bersolo karier dan merilis single, tapi kurang populer.
Namun Roy tetap memiliki basis massa yang fanatik. Buktinya, dalam konser di Whiz Hotel Darmo Harapan, hadir ratusan pengunjung.
Roy yang tampak masih atraktif penuh energi di panggung dalam usianya yang telah 50 tahun lebih. --
”Karena itu kami undang Roy. Di tengah berbagai tantangan, buktinya ia mampu bertahan sebagai seorang rock star. Sekaligus uuntuuk menyambut ulang tahun Whiz Hotel ketujuh,” ujar Dany Budiman, Regional General Manager Intiwhiz Jawa Timur.
Roy yang kerap membawakan lagu-lagu Boomerang dan sering membawakan lagu-lagu Metallica itu memang menjadi magnet bagi para penggemar musik rock Surabaya. Sebagian besar pengunjung yang menyambutnya, mengenakan kaus hitam. Hingga nuansa rock begitu terasa di pelataran Kafe Tenda yang penuh.
E’Dhan Band yang membuka konser, membawakan lagu-lagu hits barat dan Indonesia seperti Little Wings karya Jimi Hendrix. Suasana menyayat muncul ketika Dhani Mbah Blues, gitaris E’Dhan, melakukan lompatan-lompatan chord pentatonic. Beberapa kali diakhiri dengan teknik bending.
Mereka mengambil pola aransemen Little Wings yang pernah dibawakan band cadas Skid Row. Yakni salah satu bagian liriknya dinyanyikan dua kali. Berbeda dengan versi Jimi Hendrix yang hanya melagukan keseluruhan liriknya, kemudian mengisi sepanjang komposisi dengan permainan gitar.
Dengan akrab, Roy menyapa penggemarnya, di tengah melodi lagu Entersandman. --
Setelah memanaskan penonton, terdengar raung suara gitar dengan efek yang berat. Pola nada khas. Yakni intro Entersandman dari Metallica. Penanda munculnya Roy ke atas panggung.
Ia yang masih setia dengan rambut panjang, mengenakan ikat kepala. Berpakaiaan hitam tanpa lengan sehingga otot-otot kekarnya yang menonjol, terlihat.
Setelah interaktif dengan pengunjung, warna vokal rock berpadu growl muncul. Ia membawakan bait awal Entersandman. Say your prayers, little one, dont forget my son/To include everyone… Saat menyanyikannya, kemampuan vokal pria 52 tahun itu masih prima, meskipun tentu saja tak selantang dulu.
Ia mengajak penonton bernyanyi. Terlebih saat memasuki reffrain. Exit light/Enter night/Dream of war. Roy mengacungkan pelantangnya ke arah penonton. Mereka serempak menyambutnya. We're off to never-neverland!
Aksi Roy dan Dhani Mbah Blues yang memukau dalam konser untuk memeringati ultah Whiz Hotel Darmo Harapan ke-7.--
Bagian lead lagu itu sengaja dilamakan. Roy berkeliling. Mengunjungi meja demi meja. Mengajak penonto berbincang. Ia menanyakan nama dan asal. ”Oh, ada yang jauh-jauh datang dari Bali. Matur suksma Bli!,” ujarnya.
Ia mengucapkannya dengan mengangkat tangan seorang pria bertopi di bangku belakang. Ada juga penonton dari Solo yang datang untuk Roy sekaligus ingin bernostalgia dengan lagu-lagu Boomerang.
Di awal penampilannya, Roy tak membawakan lagu Boomerang. Sempat muncul pertanyaan apa karena Roy tak diperbolehkan membawakan lagu-lagu Boomerang. Mengingat last man standing dalam band tersebut hanya menyisakan Hubert Henry Limahelu, bassist.