NUSA DUA, HARIAN DISWAY -- BALI membuat sejarah. Mempertemukan Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sehari sebelum perhelatan G20 di Nusa Dua, Bali. Pertemuannya pun adem ayem. Tidak seperti yang dikhawatirkan sejumlah pihak. Perang dagang AS-Tiongkok, tak dibawa ke Bali. Setidaknya itu yang terlihat saat pertemuan mereka masih terbuka untuk diliput.
Setelah bersalaman, berfoto, dan menebar senyum kepada wartawan, mereka melangsungkan pertemuan bilateral. Xi Jinping dan Biden pun duduk berhadapan. Biden mengeluarkan kertas dari saku jas birunya lalu membuka percakapan. Cukup 2,5 menit. Kemudian Xi Jinping membalas lebih panjang selama 3,8 menit.
BACA JUGA:Biden Sudah Tiba, Xi Jinping Hari Ini
Mereka bicara soal hubungan bilateral yang makin rumit dalam satu dekade terakhir. Sebab, selama ini mereka punya perbedaan pendapat nyaris dalam segala hal. Mulai dari status Taiwan, perdagangan dan teknologi, hingga tentang perang Rusia-Ukraina.
Biden mengajak Xi Jinping untuk saling mencegah persaingan yang berisiko konflik. Dan berupaya untuk saling menemukan cara bekerja sama dalam mengatasi isu-isu global.
”Sebagai pemimpin kedua negara, kami berbagi tanggung jawab. Dalam pandangan saya, untuk menunjukkan bahwa Tiongkok dan AS dapat mengatasi perbedaan,” ujar Biden kepada Xi Jinping, Senin, 14 November 2022.
Xi Jinping pun mengungkapkan suka citanya bertemu dengan Joe Biden. Ia menyadari bahwa ketegangan kedua negara bukanlah hal yang diharapkan dari komunitas internasional.
Jadi, kata Xi, Tiongkok dan AS perlu bekerja sama dengan semua negara. Yakni untuk membawa kepercayaan yang lebih besar menuju perdamaian dunia.
”Sebagai pemimpin dari dua negara besar, kita perlu membicarakan arah yang benar untuk semua hubungan Tiongkok-AS. Kita perlu menemukan arah yang tepat untuk meningkatkan hubungan biotik ke depan,” ujar Xi Jinping. (Mohamad Nur Khotib)