Maka film ini dikemas secara populer meskipun kontennya memuat hal yang penting dan serius. Hal ini sesungguhnya untuk menegaskan dan mengharapkan kehadiran kesadaran kolektif terutama di kalangan kaum muda atas krisis pangan dan krisis identitas budaya yang sedang menjadi isu krusial.
Sebagai film yang memiliki muatan pesan krusial yang ditujukan bagi kaum muda, tentu distribusi menjadi satu strategi yang harus dipertimbangkan. Platform penayangan belum ditentukan dan ada upaya film ini dapat tayang di Indonesiana-TV tahun depan.
Shooting Nusantara Code yang berlangsung di Baduy Luar, tepatnya di sekitar Leuit Langgang.-WULANSARY-
Mengingat isu yang diusung juga menjadi perhatian pemerintah saat ini. Seperti yang ditulis oleh Direktur Jenderal Kebudayaan di Kompas, 26 November 2022, dalam artikel yang bertajuk Kebudayaan untuk Pangan Berkelanjutan. Bahwa dibutuhkan gerakan masif untuk merespons isu krisis pangan yang juga pada beberapa kesempatan diungkapkan Presiden Joko Widodo sebagai hal yang perlu tindakan nyata sebagai antisipasinya.
Maka film dokumenter Nusantara Code diharapkan dapat menjadi provokasi positif bagi penonton untuk dapat mengambil tindakan-tindakan arif terkait pangan dan pertanian.
Gerakan mandiri pangan dengan melakukan pertanian kota (urban farming) di pekarangan rumah adalah contoh yang bisa dilakukan bersama-sama. Pengetahuan pertanian leluhur menjadi satu acuan untuk bertani secara berkelanjutan. Selanjutnya akan terwujud kesadaran kolektif dan makin kuatnya mindset baru tentang pentingnya pangan, lingkungan, dan budaya. (Oleh Wulansary; Penggagas film Nusantara Code, dokumenteris, Kaprodi D3 TV dan Film Universitas 45)
Pentingnya merawat memori kolektif tentang interseksionalitas pangan, lingkungan, dan budaya, baca selanjutnya...