Hari Berkabung untuk Jiang Zemin

Rabu 07-12-2022,08:49 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

LOLONGAN sirene seperti terdengar di seluruh penjuru Tiongkok, Selasa, 6 Desember 2022. Partai Komunis, juga seluruh warga, sedang berduka. Jiang Zemin, mantan Sekjen Partai Komunis Tiongkok dan mantan presiden, meninggal pada 30 November 2022. Ia dipuji sebagai patriot yang mendedikasikan hidupnya untuk negara.

Otoritas Tiongkok menetapkan hari berkabung. Aparat berpatroli, memastikan tak ada lagi aksi-aksi protes di jalanan.

Jiang meninggal di Shanghai. Usianya 96 tahun. Warisannya beragam. Pria kelahiran 17 Agustus 1926 tersebut berkuasa setelah tragedi Tiananmen pada 1989. Ialah generasi ketiga kepemimpinan Tiongkok setelah era Mao Zedong dan Deng Xiaoping.

Di masa pemerintahannya, Tiongkok mulai melesat sebagai kekuatan ekonomi. Politik stabil. Menjabat presiden pada 1993-2003, Jiang mengalami dua momentum penting. Yakni, penyerahan Hong Kong dari Inggris dan Makau dari Portugal. Semuanya berlangsung damai. Tanpa gejolak.

Upacara peringatan itu dihadiri oleh elite politik Tiongkok di Aula Akbar Rakyat, Beijing. Di situ sudah ada potret raksasa Jiang. Juga beberapa spanduk berisi kalimat pujian. Plus bunga-bunga besar.


POTRET BESAR Jiang Zemin dipajang di depan Aula Akbar Rakyat (Great Hall of the People) di Beijing, 6 Desember 2022.-CNS VIA AFP-

"Dia mendedikasikan seluruh hidup dan energinya untuk rakyat Tiongkok, mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan kemerdekaan nasional, pembebasan rakyat, kemakmuran nasional, dan kebahagiaan rakyat," kata Presiden Xi Jinping kepada khalayak yang berkumpul di aula.

Upacara yang dimulai pukul 10.00 itu dihadiri juga oleh Wang Yeping, istri Jiang. Perempuan 94 tahun itu ada di barisan depan. Pakai kursi roda. Terlihat tua dan rapuh.

Sejurus kemudian, berbarengan dengan sirene yang meraung, seluruh warga Tiongkok mengheningkan cipta. Bendera setengah tiang berkibar di seluruh negeri.

Di kampung halaman Jiang di Yangzhou, sekitar 100 orang berkumpul. Mereka menunduk di depan rumah masa kecil Jiang. Tetapi, aksi itu dibubarkan polisi.

Jiang meninggal karena leukemia. Media pemerintah juga menulis bahwa Jiang mengalami kegagalan organ. Jenazahnya dikremasi pada Senin di Beijing dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Xi dan para pemimpin tinggi lainnya, kata Xinhua.

Mantan pemimpin Hu Jintao—yang dikawal keluar dari pertemuan puncak Partai Komunis pada bulan Oktober dalam keruwetan yang menarik perhatian global - juga dilaporkan hadir dalam penampilan publik pertamanya sejak insiden tersebut.

Cara pandang terhadap warisan pemerintahan Jiang memang beragam. Bergantung sudut pandang. Media Tiongkok memujanya sebagai seorang revolusioner komunis yang hebat. Jiang dinilai mampu meredam kekacauan politik dalam negeri dan regional.

Tetapi, media asing menudingnya sebagai seorang yang otoriter. Pemerintahan Tiongkok dinilai terlalu menekan oposisi politik dan minoritas agama. Korupsi juga tumbuh subur di zaman Jiang yang memfokuskan diri pada kebangkitan ekonomi negerinya. 

Dan terlepas dari peran Jiang dalam membantu menghancurkan aksi unjuk rasa pada 1989, kematiannya telah memicu nostalgia. "Era Jiang, meski bukan era yang paling makmur, adalah era yang lebih toleran," tulis seorang pengguna di Weibo.

Kategori :