Pro-Kontra Pangkat Tituler Deddy Corbuzier

Kamis 15-12-2022,05:00 WIB
Reporter : M. Taufik Lamade

Itulah awal keterlibatan Idris Sardi dalam kemiliteran. Ditempellah melati dua alias letnan kolonel ke pundak Idris Sardi. Ia pun membenahi Korps Musik Angkatan Darat.

Kapasitas Nugroho Notosusanto dan Idris Sardi di bidangnya benar-benar mumpuni. Track record menunjukkan keahliannya. Proses pengangkatannya mulus. Mungkin karena belum era medsos yang ramai ini.

Tapi, kalau bicara track record, Deddy Corbuzier saat ini dikenal sebagai selebritas media sosial. Juga, pernah diangkat sebagai duta Komcad (komponen cadangan) TNI.

Sebelumnya, Deddy populer sebagai pesulap. Kini aktivitas panggungnya adalajh podcast. Pernah mewawancarai sosok seperi Menteri Luhut B. Pandjaitan, Menteri Prabowo Subianto, dan KSAD Dudung Abdurachman.

Platform YouTube Deddy mencapai 19,7 juta subscriber. Sangat banyak pengikutnya itu. Namun, ia masih di bawah Baim Wong (20,8 juta), Raffi Ahmad (24,5), atau Atta Halilintar (30 juta). Kalau pertimbangannya sebagai praktisi medsos, jumlah subscriber Deddy masih kalah oleh Raffi atau Atta. 

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai, kalau pangkat Deddy dikaitkan dengan aktivitas sebagai duta Komcad TNI, juga tak relevan. Di TNI,  banyak letkol berkualifikasi komando yang bisa memimpin komcad. Karena itu, dia tetap mengusulkan pangkat tituler Deddy dicabut. 

Lepas dari pro-kontra tersebut, yang pasti, mantan pesulap itu sudah menyandang pangkat tituler, keahlian bidang medsos. Kita tunggu saja, dengan keahlianya itu, apakah ia mampu menjelaskan ke publik, mengapa dirinya mendapat pangkat di pundaknya. (*)

 

Kategori :