Pohon Natal Bahan Daur Ulang Gereja Katolik Santa Maria Annuntiata

Senin 19-12-2022,09:34 WIB
Reporter : Eko Setyawan
Editor : Salman Muhiddin

Gereja Katolik Santa Maria Annuntiata, Sidoarjo, menggelar lomba pembuatan pohon Natal kemarin, 18 Desember 2022. Pesertanya harus memakai bahan daur ulang. 

--

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Ruang Gereja di Jalan Monginsidi , Sidoarjo, itu dipenuhi remaja Katolik (rekat). Ada 95 pemuda yang sibuk menyusun bahan baku pembuatan pohon Natal. Setiap kelompok sudah menyiapkan dari rumah. 

Sesampai di area perlombaan, mereka bergabung dengan kelompok wilayah parokinya. Semua langsung menyusun pohon Natal yang telah dikonsep dan didiskusikan.  

Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Pohon Natal sudah harus dinilai. Tiga juri mulai meninjau satu per satu karya mereka. Juaranya: Rekat St. Bartolomeus.

”Puji Tuhan. Jauh dari ekspektasi kami sebelumnya. Kami hanya ingin turut memeriahkan Natal ini. Tidak menyangka menang,” kata Florentia Sherly, pendamping rekat St. Bartolomeus. 

”Padahal, persiapan untuk membuat pohon Natal itu dirasa kurang maksimal,” lanjut Sherly. Hanya tiga hari. Itu pun mengumpulkan barang bekas seadanya.

Anggota rekat mengumpulkan bahan baku dengan sangat cepat. Banyak yang ikut membantu mencari bahan bakunya. Misalnya, kayu dan kawat bekas renovasi rumah, plastik bekas bungkus sabun, dan bekas bungkus lainnya. Mereka membuat dekorasi bunga dan kipas dari bahan-bahan gratis itu.

 
Pohon natal kreasi Wil. Benedictus ditetapkan sebagai juara.-Eko Setyawan/Harian Disway-

”Kami menang dan dinilai juri karena tingkat kerapiannya, kekompakan, serta keindahannya. Mereka juga menilai video pendek yang kami kirim saat proses membuat bunga dan kipas itu,” ujar Sherly.

Mereka mendapat hadiah Rp 750 ribu sebagai apresiasi. ”Rencana kami simpan dalam kas. Nantinya sebagai modal pertemuan bersama teman-teman lain di wilayah paroki kami. Kami sudah rindu berkumpul lagi,” imbuh Sherly.  

Ketua Panitia Johanes Prio Prajitno mengungkapkan bahwa momen kali ini sebagai awal merekatkan kembali semua umat Gereja Santa Maria. Natal di dua tahun terakhir sangat dibatasi gara-gara pandemi.

”Kami sangat bersyukur, melihat antusiasme para peserta,” ujar pria yang akrab disapa Pak Yo itu.  

Semua hasil karya anggota rekat dipajang di selasar gereja. Sebagai pemanis sekaligus memeriahkan agenda malam misa Natal hingga kebaktian. (Eko Setyawan-Salman Muhiddin)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait