EMILIA Contessa begitu menyukai "丝竹陶写" (sī zhú táo xiě). Pepatah yang berasal dari Shishuo Xinyu (世說新語), antologi cerpen masyhur yang dikompilasi Liu I-ching 劉義慶 (403-444) ini, terjemahan bebasnya: melipur lara manusia dengan nada dan suara.
Emil memang merupakan salah seorang dari sedikit penyanyi wanita Indonesia yang memiliki suara sopran yang sangat luar biasa.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dirut National Hospital dr Azwan Hakmi Lubis: Ti Tie Ru Wei
Pada masa kejayaannyi, aksi panggungnyi sulit disaingi oleh penyanyi mana pun. Saking hebatnya, Emil dijuluki sebagai "Singa Panggung Asia" oleh majalah Asiaweek terbitan 1975.
Karier Emil telah melejit sejak belia. Diberitakan Majalah Tempo edisi 19 Juni 1971, di usianyi yang masih 14 tahun, dia sudah pernah menjadi peserta termuda kompetisi musik pop tingkat dunia di Tokyo, Jepang. Kemampuannyi menyanyi dalam beragam bahasa mengantarkannyi mengalahkan artis Hong Kong kala itu.
Makanya, banyak sekali lagu dan album yang diluncurkan oleh ibunda dari rapper Denada tersebut. "Hitam manis hitam manis, yang hitam manis, pandang tak jemu pandang tak jemu, yang hitam manis pandang tak jemu..." adalah satu di antara lagu-lagunyi yang masih bisa kita nikmati hingga kini.
Sukses besar sebagai penyanyi, Emil menjajal dunia akting. Sedikitnya, ada 19 film yang melibatkan Emil sebagai pemerannya.
Talenta Emil ternyata tidak berhenti di situ. Dia coba masuk politik dan berhasil terpilih menjadi anggota DPD RI periode 2014-2019 lalu. Pemilu 2024 nanti, Emil akan "bertarung" lagi untuk menjadi senator mewakili Jatim.
Sehat dan sukses selalu, Bunda Emil. Karya-karya pelipur laranya senantiasa kami tanggu dengan penuh asa. (*)