PASURUAN, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Pasuruan sering mendatangkan artis nasional dan luar kota di berbagai acaranya. Seniman lokal merasa kurang diperhatikan.
Puncaknya, pada event peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang digelar di Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan, Selasa 20 Desember 2022, malam. Pemkot menghadirkan Denny Caknan menjadi artis utama yang tampil di acara tersebut. Musisi dan pegiat seni lokal mengkritik Pemda setempat tidak memberi mereka panggung dan kepercayaan. Kritik itu disampaikan band lokal: Paroots_reggae melalui Instagram: “ Memang hampir sulit membedakan antara bac*t patriot dan miskin logika. Tapi, Alhamdulillah event semalam ini aman, karena ternyata masuknya tidak 100 persen gratis. Ini hiburan rakyat(rakyat-rakyat yang diundang saja). Bisa dimengerti, tidak bisa kami bayangkan betapa akan tumplek blek. Secara ini Artis Nasional ya kan ya. Waduh kalau tumplek blek, woes jelas. Baru bisa bilang ini event gratis siapa saja bebas masuk. Untungnya terfilter baik dengan event dibuat hanya untuk undangan berupa ASN, pejabat, PPPK, dan bla bla bla..”. Lebih lanjut, Paroots menilai gembar-gembor kepala daerah untuk mencintai produk lokal tidak terbukti nyata. “Kami cukup berterima kasih dengan angin segar yang sudah njenengan-njenengan bawa ke kota kami dengan sering sekali menyelenggarakan event-event dengan bintang tamu dari luaran sana. Tapi, mbok ya berimbang, biar slogan terhadap cintai produk lokal ini jauh lebih “wungkul,” tulis mereka. Pegiat seni Kota Pasuruan, Rahmat Cahyono juga angkat bicara. Ia juga mengungkapkan hal yang sama juga dirasakan banyak seniman, budayawan, dan musisi lokal atas kurang keberpihakan pemda setempat pada mereka. Padahal, menurut Yono, sapaan akrabnya, seniman dan musisi lokal sebenarnya bisa dirangkul untuk turut serta menyampaikan gagasan dan ide mengangkat kepariwisataan Kota Pasuruan. “Jangan sampai Pemkot Pasuruan mengabaikan hal ini, karena ini endingnya di kepariwisataan. Kami ingin berperan serta dalam pembangunan Kota Pasuruan untuk menunjang perekonomian dengan mengangkat pariwisata kebudayaan dan kesenian. Aku juga anakmu, Pak, jangan kau telantarkan,” ucap Yono, Kamis 22 Desember 2022. Lebih lanjut, Yono mengungkapkan keinginannya mendorong hidupnya kembali Dewan Kesenian Kebudayaan Kota Pasuruan. “Saya sempat komunikasi dengan beberapa pegiat seniman dan budaya Kota Pasuruan, ingin mengadakan semacam kongres, DKP masuk sebagai peserta. Di situ nanti untuk menyusun rekomendasi-rekomendasi tentang seni dan budaya sehingga pegiat seni dan budaya semuanya mendapat tempat di pemda. Saya berharap seniman dan budayawan lokal dilibatkan dalam rangka pembangunan,” imbuhnya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemkot Pasuruan atas kritikan musisi dan seniman lokal tersebut. (*)