SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyempatkan diri bertemu ulama dan kiai Jatim. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu, terjadi di salah satu restoran di Surabaya, Senin, 26 Desember, siang.
Adapun ulama dan kiai yang hadir antara lain :- Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli.
- Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Anwar Manshur.
- Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Ali Mashuri.
- Pengasuh Ponpes Sabilul Rosyad Malang KH Marzuki Mustamar.
- Pengasuh Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan Ra Karror Aschal.
- Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Fuad Nurhasan.
- Pengasuh Ponpes Langitan Tuban KH Ubaidilah Abdul Faqih.
- Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Cholil Nawawi Abdul Jalil.
- Perwakilan Ponpes Nurul Jadid Probolinggo KH Faiz Abdul Haq Zaini.
- Pengasuh Ponpes Sunan Bejagung Tuban KH Abdul Matin Jawahir.
- Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Irfan Yusuf Hasyim.
Prabowo Subianto berbincang dengan Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad -Gerindra Jatim- Sekitar 5 jam Prabowo berbincang dengan para ulama dan kyai. kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama di tempat tersebut. Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengutarakan pertemuan antara Prabowo dengan belasan ulama-kiai membahas banyak hal. Ia juga tidak menampik, pertemuan tersebut ada kaitannya dengan meminta restu untuk pemilu 2024. "Pak Prabowo menjelaskan kepada beliau (para kyai-ulama) bahwa proses demokrasi juga sekarang dalam proses berjalan. Karena itu seperti yang dimandatkan oleh partai, beliau mencoba terus ingin tetap memberi pengabdian yang baik untuk bangsa dan negara. Karena itu beliau berharap bisa mendapatkan restu, mendapatkan pangestu dari para kiai dan ulama untuk 2024," ungkapnya. “Beliau ingin mendengar langsung dari para tokoh. Para pemimpin ponpes di Jatim yang setiap hari bergulat, bergumam di tengah-tengah masyarakat tentang berbagai hal," imbuh Muzani. Selain bentuk silaturahmi untuk mendapat berkah. Kata Muzani pertemuan ini, diharapkan semakin menguatkan Gerindra di Bumi Majapahit, dan Jawa Timur menjadi basis Prabowo. "Ini silaturahmi untuk ngalap berkah. Ya terus kita harapkan sebagai kekuatan yang dominan bagi kemajuan masyarakat Jatim, dan bagi perubahan-perubahan yang signifikan. Dan saya berharap Gerinda dapat kepercayaan dan perolehan suara yang lebih signifikan di Jawa Timur baik untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, dan pilkada nanti," jelas, Wakil Ketua MPR ini. Saat pertemuan, Prabowo juga menegaskan komitmen Gerindra berkoalisi dengan PKB, termasuk urusan capres-cawapres yang akan dibahas dirinya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. "Ya beliau mengatakan bahwa sekarang ini Gerindra sudah berkoalisi, bekerja sama dengan PKB. Karena itu, di dalam salah satu poin kerja sama calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra dan PKB ditentukan oleh Pak Prabowo dan Pak Muhaimin. Sehingga siapa saja yang disepakati kedua tokoh itu, tidak masalah," beber Muzani. Terkait kapasitas sebagai Menteri Pertahanan. Menurut Muzani Prabowo merasa perlu mendapat masukkan dari para ulama. "Pak Prabowo sebagai Menhan, beliau merasa pertahanan negara adalah kerja bareng untuk mempertahankan negara, beliau perlu mendengar (masukan) ulama, tokoh masyarakat, tentang berbagai persoalan. Kepada mereka (ulama), Pak Prabowo juga menjelaskan tentang berbagai macam situasi geopolitik dan beberapa persoalan lain yang dihadapi negara termasuk potensi negara, juga persoalan yang bisa menjadi masalah bagi pertahanan negara kita," jelas Muzani. Semementara itu, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad juga membenarkan bahwa pertemuan itu ada kaitannya dengan pemilu 2024. "Ya pasti ada membahas hal itu (politik), kan wajar saja. Bahwa Pak Prabowo menyampaikan kondisi demokrasi saat ini, dan tentunya meminta doa agar pemerintahan Pak Jokowi bisa berjalan baik hingga akhir," jelasnya. Usai Pertemuan itu, Prabowo langsung bergegas meninggalkan lokasi. Karena masih banyak agenda selama berkunjung di Jawa Timur.