KENDATI salah satu orang terkaya di Indonesia, Kuncoro Wibowo tetap tampil sederhana. Sabtu (14/1) lalu, saat ditemui di gerai Informa, Living World, Alam Sutera, alih-alih mengagung-agungkan dirinya, chairman Kawan Lama Group tersebut lebih banyak berkisah mengenai perjalanan bisnisnya: dari kios sederhana hingga menjadi megastrore seperti sekarang.
Anda sudah tahu, Kawan Lama Group bergerak dalam enam pilar bisnis: Commercial & Industrial, Consumer Retail, Food & Beverage, Property & Hospitality, Commercial Technology, serta Manufacturing & Engineering. Informa, ACE, dan Chatime yang sering kita lihat di mal-mal, adalah beberapa dari sekian banyak produknya.
Kuncoro berkisah, pendidikannya hanya sampai kelas 4 SD. "Papa saya, Bapak Wong Jin, langsung menceburkan saya ke sekolah kehidupan," kenangnya.
Sekolah kehidupan yang dimaksud Kuncoro ialah Kawan Lama, toko perkakas berukuran 3×3 m2 yang didirikan ayahnya di Glodok pada 1955.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pianis Bagus Adimas Prasetio: Shou Yin Zhong Guo
"Dinamai Kawan Lama, filosofinya agar kami selalu mengutamakan etika dalam hubungan antarmanusia. Tujuannya supaya kami terus mengedepankan kejujuran. Sebab dengan kejujuran, baru akan timbul kepercayaan. Dengan kepercayaan, baru akan timbul perkawanan yang tak lekang oleh zaman," terang Kuncoro.
Tentu itu bukan kata-kata belaka. Melainkan mewujud ke dalam langkah nyata. Kuncoro, laiknya bapaknya, senantiasa mengamalkan apa yang diajarkan filsuf agung Konfusius, "以身作则" (yǐ shēn zuò zé): memberikan contoh dengan suri teladan. Buktinya, persahabatan yang dirajut dengan integritasnya, menyebar di mana-mana.
"Perbanyak jaringan. Karena ini faktor penting kesuksesan," ujarnya.
Tak heran bila Rasulullah, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, pernah menyabdakan, "Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali pertemanan" (man ahabba ayyubsatho lahu firrizqi, wayunsa’a lahu fii atsarihi wal yashil rahimahu).
Pak Kuncoro telah menyontohkannya kepada kita semua. Tinggal kapan kita mau mengikutinya. (*)