Betapa menyebalkannya kalau kenikmatan tidur malam kita terganggu gara-gara kebelet pipis. Nah, bayangkan jika hal itu terjadi berulang-ulang dalam semalam. Kondisi sering bangun karena buang air kecil disebut dengan nokturia. Atau nocturnal polyuria (poliuria nokturnal). Apa penyebabnya? Dan bagaimana mengatasinya? Mari kita bahas.
---BIASANYA, nokturia disebabkan oleh penyakit tertentu. Misalnya gangguan prostat. Atau diabetes. Kawan baik saya, Pak Udin, yang berusia 65 tahun, mengalami gejala itu. Ia bisa bangun enam sampai delapan kali gara-gara kebelet pipis. Sedangkan teman kuliah saya, Pak Thomas, bisa bangun sampai sepuluh kali dalam semalam karena diabetes.
Nokturia adalah kondisi ketika Anda terbangun saat malam karena harus buang air kecil. Penyebabnya bisa termasuk asupan cairan yang tinggi, gangguan tidur, atau obstruksi kandung kemih. Pengobatan nokturia mencakup aktivitas tertentu. Seperti membatasi cairan dan obat-obatan, untuk mengurangi gejala kandung kemih yang terlalu aktif.
Nokturia menjadi salah satu keluhan berkemih yang sering terjadi. Prevalensinya di Indonesia mencapai 61,4 persen. Terutama pada kelompok usia 55-65 tahun. Laki-laki lebih sering mengalami keluhan tersebut dibandingkan perempuan.
Keluhan ini bisa terjadi pada usia muda. Namun, keluhan nokturia akan lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia. Dalam jangka panjang, apabila keluhan nokturia ini tidak ditangani dengan tepat, bisa menimbulkan masalah kesehatan, psikologis, dan berkurangnya kualitas hidup.
Penyebab Nokturia
Penyebab sebenarnya belum diketahui. Namun, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini. Antara lain:
- Penyakit saluran kemih (kandung kemih overaktif/overactive bladder, sumbatan pada kandung kemih, kandung kemih neurogenik/neurogenic bladder)
- Gangguan ginjal (diabetes insipidus, peningkatan produksi kencing karena penuaan, gagal ginjal, dll)
- Gangguan hormon (kekurangan kadar hormon seks, diabetes insipidus, diabetes mellitus, gangguan hormon vasopressin)
- Gangguan tidur (Misalnya obstructive sleep apnea/gangguan pernapasan saat tidur)
- Gangguan sistem saraf pusat (restless leg syndrome, penyakit Parkinson)
- Penyakit jantung dan pembuluh darah (tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, gagal jantung kogestif)
- Diet yang kurang baik (asupan air, natrium, dan protein tinggi, obesitas)
- Obat-obatan (obat darah tinggi, obat penyakit gula/gliflozin, antinyeri, antivirus, kemoterapi)
- Kegelisahan atau anxiety disorder
- Turunnya kandung kemih
- Infeksi atau pembesaran prostat
- Sindrom kandung kemih yang overaktif
- Tumor kandung kemih, prostat, atau area pelvis
- Edema atau pembengkakan pada kaki bawah
- Penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis (MS), penyakit Parkinson, atau kompresi saraf tulang belakang.
Orang yang menderita poliuria biasanya buang air kecil lebih dari 3000 mililiter dalam 24 jam. Hal ini disebabkan oleh terlalu banyak air yang disaring oleh ginjal. Itu juga bisa terjadi jika ada sesuatu dalam urin, menarik air ekstra, seperti gula (glukosa). Penyebab poliuria dapat meliputi:
- Asupan cairan yang tinggi
- Diabetes yang tidak diobati (tipe 1 dan 2)
- Diabetes insipidus, diabetes gestasional (terjadi selama kehamilan).
Nah, mereka dengan poliuria nokturnal mengalami volume urine yang tinggi hanya saat malam. Volume urin mereka di siang hari normal, atau bahkan berkurang. Hal ini terjadi karena retensi cairan saat siang yang sering menumpuk di kaki atau tungkai.
Nah, begitu Anda berbaring untuk tidur, gravitasi tidak lagi menahan cairan di kaki. Ini dapat masuk kembali ke pembuluh darah, dan disaring oleh ginjal Anda. Sehingga menghasilkan urin.
Gejala
- Bangun lebih dari sekali dalam semalam untuk buang air kecil
- Buang air kecil lebih banyak
- Kelelahana atau mengantuk, bahkan setelah bangun tidur. Hal ini terjadi karena seringnya buang air kecil dapat mengganggu siklus tidur penderita.
Pencegahan
Intervensi gaya hidup dan terapi fisis:
- Kebiasaan tidur yang baik
- Tidur dan bangun pada waktu yang sama
- Hindari tidur saat siang
- Hindari suara atau cahaya yang mengganggu saat tidur
- Tidur dalam suhu ruangan yang nyaman
- Latihan kandung kemih (bladder training) dan latihan otot dasar panggul
- Mengurangi konsumsi garam, protein dan karbohidrat serta pencegahan terhadap obesitas dan diabetes, kurangi konsumsi coklat dan makanan pedas
- Membatasi asupan cairan (minum) sore dan malam hari (terutama waktu antara makan malam dan tidur) mengurangi minum alkohol dan minuman yang mengandung kafein
- Menyesuaikan waktu minum obat-obatan yang mengandung diuretik kerja pendek hanya siang hari
- Meninggikan ekstemitas bawah terutama setelah makan malam sampai waktu tidur dan menggunakan stocking kompresi untuk mengurangi odem atau pembengkakan tungkai bawah
- Diet dengan kalori seimbang.
Demikian pembahasan tentang nokturia. Kesimpulannya, untuk menyembuhkan kondisi ini, kita perlu mengetahui dulu penyebab pastinya. Kalau masalahnya hanya salah diet, kita bisa dengan mudah memodifikasi diet. Tapi, kalau ternyata ia disebabkan oleh penyakit yang lebih berat, maka kondisi itu dulu yang harus diperbaiki. Semoga bermanfaat. (Retna Christa-*)
*) Dokter dan penulis ilmu kesehatan