SURABAYA, HARIAN DISWAY - Persebaya menang 2-0 melawan Madura United, Minggu, 29 Januari 2023. Hasil itu membuat Persebaya menjaga rekor tak terkalahkan di Derby Suramadu.
Dari enam derby di era Liga 1, Persebaya belum pernah kalah sama sekali melawan tim asal Madura. Hasil ini memperpanjang rekor Green Force menjadi empat kemenangan dan dua kali seri di Derby Suramadu.
Pada pertemuan sebelumnya, Madura United menahan imbang Persebaya dengan skor 2-2 di Stadion Gelora Bung Tomo.
Babak pertama berlangsung alot. Kedua tim bermain hati-hati di 15 menit pertama. Tak ada peluang tercipta.
Paulo Victor dijaga pemain Madura United di babak pertama. Skor bertahan 0-0.-Persebaya-
BACA JUGA:Jiwa Besar Arek Malang Bersikap: Minta Maaf ke Seluruh Indonesia dan Persebaya
BACA JUGA:Bentrok Arek Malang Bersikap di Markas Arema FC, Amin Tatto Terluka
Baru setelah itu kedua tim saling jual beli serangan. Bomber anyar Persebaya Paulo Victor sempat mengancam dari sisi kanan pertahanan tuan rumah. Aksinya terhenti oleh barisan belakang Madura United sebelum menyepak bola ke gawang.
Leo Lelis di barisan belakang Persebaya sangat rapat menjaga pertahanan. Ernando Eri juga banyak menyelamatkan bola-bola udara dari kedua sayap Tim Sappe Kerrab, julukan Madura United.
Persebaya punya peluang emas di menit 36. Tendangan Paulo Victor mengenai tangan pemain Madura United di dalam kotak penalti. Sayang, Victor yang menjadi algojo gagal menciptakan gol. Tendangannya terbaca oleh penjaga gawang MU: Miswar.
Skor kacamata bertahan hingga akhir babap pertama.
Memasuki babak kedua, kedua tim kembali menjual beli serangan. Gol bek tengah Persebaya Leo Lelis di menit 52 memecahkan kebuntuan. Sundulannya tak mampu dijangkau Miswar.
Madura United tampil jauh lebih menekan. Main hingga separo lapangan. Bahkan sang kiper, Miswar maju untuk menjadi pemain terakhir di barisan pertahanan.
Dari kiri: Risky Ridho, Alwi Slamat dan Alta Ballah menjadi starter Persebaya melawan Madura United, Minggu, 29 Januari 2023.-Persebaya-
BACA JUGA:Gibran Rakabuming: Pelemparan ke Bus Persis Solo Buntut Ketidaktegasan Kasus Kanjuruhan