SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sederet pembuktian sebagai pelatih yang bisa diandalkan sudah dibuktikan Aji Santoso. Mulai mengembangkan talenta-talenta muda hingga bagaimana membawa Persebaya kompetitif di tengah persaingan dengan klub-klub bertabur bintang.
Pembuktian itu sudah ditunjukkan Aji sejak menukangi Persebaya di tengah musim 2018/2019. Kala itu Persebaya berhasil finis di urutan kedua. Setelah sempat terpuruk di klasemen.
Pun demikian ketika Persebaya harus berkompetisi di tengah pandemi. Di musim 2021/2022. Ketika itu dengan skuad yang didominasi pemain muda, Persebaya bisa finis di urutan kelima. Gelar pelatih terbaik pun ia dapat.
Kini ujian berikutnya menunggu Aji. Pelatih asal Malang itu harus mampu membuktikan bisa mencapai target yang dipatok manajemen Persebaya. Yakni, finis di tiga besar di akhir musim.
Setelah sempat terpuruk di awal musim, inilah momen pembuktian Aji untuk bisa membawa Persebaya ke persaingan papan atas klasemen. Momentumnya hadir saat Persebaya menjamu Borneo FC sore ini (3/2) di Stadion Joko Samudro, Gresik. Borneo FC saat ini berada di posisi ke-5 klasemen sementara. Dua setrip di atas Persebaya.
Dalam hitungan matematis, seharusnya Persebaya tak terlalu kesulitan merebut tiga poin dari Borneo FC. Apalagi, Persebaya sempat menyulitkan tim-tim papan atas lainnya. Terakhir mereka membantai Madura United (posisi keempat) 0-2 di Pamekasan.
Namun, faktor-faktor nonteknis perlu diwaspadai Aji. Pertama, soal wasit. Dalam beberapa pertandingan, Borneo FC terkesan kerap diuntungkan keputusan kontroversial wasit.
”Borneo FC itu tim bagus. Posisinya di atas kami. Tapi, saya sampaikan ke pemain untuk bisa menjadikan motivasi agar dapat meraih poin penuh di kandang," tegas Aji.
Kedua adalah faktor dukungan langsung dari suporternya yang kerap kali terkesan malah membuat pemain kurang bisa lepas. Persebaya memang dalam beberapa kesempatan justru kerap bisa bermain lepas saat menggelar laga tanpa penonton. Ataupun saat mereka away.
Di laga sore ini, Persebaya memang boleh menghadirkan penonton. Sebelumnya sempat dihukum tak boleh menghadirkan penonton ke stadion, dampak dari kericuhan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, tahun lalu.
Pembuktian kedua adalah, Aji harus bisa tetap mengorkestrasi timnya tanpa kehadiran wonderkid-nya, Marselino Ferdinan, yang kini bergabung ke klub Liga 2 Belgia, KMSK Deinze.
Di musim ini, Persebaya kerap tak bisa menampilkan permainan terbaiknya ketika Marselino tidak tampil. Sebenarnya Aji Santoso sudah mulai bisa memainkan strateginya tanpa Marsel. Salah satunya saat menghadapi Madura United pekan lalu. Tetapi, di laga lawan Borneo FC, bukan hanya Marsel yang tidak ada. Namun, juga bek andalan Persebaya yang selama ini cukup disiplin dan kerap menyumbangkan gol, Leo Lelis. Pemain itu terkena akumulasi kartu kuning.
Aji sendiri punya catatan buruk saat menghadapi Borneo FC. Baik ketika bersama Persebaya maupun klub lain. Bahkan, ketika menukangi Persebaya, Aji tiga kali kalah oleh Borneo FC. Apalagi, selama ini Borneo FC kerap memperagakan permainan kasar ketika berhadapan dengan Persebaya. (*)