SURABAYA, HARIAN DISWAY- ANGKA stunting di Jawa Timur mencapai 19,2 persen. Angka ini di bawah standar maksimal yang ditentukan WHO yaitu 20 persen. Pun demikian, tidak membuat Pemprov Jatim puas diri. Angka stunting terus ditekan dengan intervensi melibatkan bidan-bidan.
Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bidan garda terdepan dalam pendampingan, pengetahuan, dan dukungan kepada para ibu sejak kehamilan hingga bayi berusia lima tahun. Utamanya 1.000 hari sejak bayi dilahirkan.
Hal itu disampaikan Khofifah saat memberikan pengarahan dalam Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (11/2).
"Ada tugas besar yang harus kita tuntaskan. Ini tugas di antara kita semua. Harus terbangun sinergi yang sangat bagus antar berbagai pihak. Bidan berada di posisi yang tepat untuk mengemban peran ini," ujarnya.
Para bidan dapat memberi penyuluhan terkait pola asuh yang benar bagi para ibu. Apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang cukup dengan pola hidup sehat, serta anak diasuh dengan penuh kasih sayang serta gizi tercukupi, maka risiko stunting dapat dihindari atau bahkan dihilangkan.
"Merekalah yang selalu mendampingi para ibu. Sejak awal kehamilan sampai sang anak mencapai usia lima tahun," katanya.
Khofifah melanjutkan, prevalensi stunting di Jawa Timur butuh percepatan untuk mencapai target 14% di tahun 2024.
Apalagi, dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, sasaran prioritas upaya percepatan pencegahan stunting menyasar kelompok prioritas yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan, atau disebut rumah tangga 1.000 Hari Pasca Kelahiran (HPK).
"Di tiap kegiatan kami, Pemprov Jatim seringkali mengundang ibu hamil dan anak-anak untuk menerima penyuluhan dan bantuan gizi. Kami juga selalu menekankan pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Angka 14% ini bukan sekedar target, tapi menentukan masa depan bangsa," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga memberikan penghargaan untuk Dinas Kesehatan dan Ikatan Bidan Kab/Kota Terbaik dalam Upaya Penurunan Stunting oleh Gubernur Jawa Timur, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Maria Ernawati.
Apresiasi tersebut diterima oleh Dinas Kesehatan Kab. Blitar, Dinas Kesehatan Kab. Situbondo, dan Dinas Kesehatan Kab. Sidoarjo. Diikuti dengan penerima apresiasi kategori Bidan Kab/Kota Terbaik di Provinsi Jawa Timur dalam Kontribusinya Mencegah Stunting, yaitu Ruwani asal Gresik, Eny Widiyasari asal Kota Surabaya, dan Vinsentia Ismijati asal Kota Surabaya. (*)