JAKARTA, HARIAN DISWAY- PANDEMI Covid-19 memang sudah melandai. Namun, varian baru terus bermunculan. Salah satunya varian XBB 1.5 alias Kraken dari Skandinavia yang sudah masuk ke Indonesia.
Tercatat ada enam orang yang terpapar di Jakarta. Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini, varian baru Covid-19 apa pun akan terus melemah. Tidak seganas varian-varian baru yang dulu pernah muncul.
Sebab, kini kekebalan masyarakat sudah tinggi. Imunitas sudah terbentuk. Baik secara alami maupun dari suntikan vaksin. Varian-varian baru pun akan terus muncul selama Covid-19 masih eksis.
”Varian virus pasti akan terjadi. Memang harus ada inangnya, harus ada house karena akan mati kalau house-nya mati,” kata Budi seusai peresmian laboratorium genomik dan penandatanganan MoU Kementerian Kesehatan dan Bumame di Jakarta, Senin, 20 Februari 2023.
Saat ini, kata Budi, justru tren penyakit menular tak lagi didominasi Covid-19. Sudah bergeser seiring pandemi Covid-19 melandai. Paling banyak adalah wabah tuberkulosis (TBC), HIV, dan malaria.
”Karena ada keterlambatan vaksinasi di sejumlah daerah,” jelasnya. Kementerian Kesehatan pun tengah menggandeng stakeholder. Tujuannya, bisa memproduksi vaksin untuk berbagai penyakit menular secara mandiri.
Salah satunya dengan PT AstraZeneca yang termasuk produsen vaksin terbesar di dunia. Budi ingin banyak vaksin bisa dikembangkan di tanah air.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan, semua pasien varian Kraken itu tidak bergejala berat. Empat pasien tidak bergejala dan dua pasien bergejala ringan.
Tersebar di berbagai kota. Satu pasien di Banten, 1 di Kalimantan Timur, dan 4 di Jakarta. Kasus pertama ditemukan dari orang Polandia dan WNI yang baru pulang umrah pada Desember 2022.
Sementara itu, empat kasus lainnya terdeteksi pada tiga perempuan dan satu laki-laki. Yang perempuan berusia 46 tahun dan sudah booster dengan Sinopharm. ”Awalnya pasien isoman, tapi saat ini sudah sembuh,” ungkapnya.
Berikutnya pasien perempuan 22 tahun. Diketahui sudah mendapat suntikan booster. Bergejala ringan tanpa komorbid. Saat ini sudah dinyatakan sembuh.
Dua pasien lainnya laki-laki 47 tahun dan perempuan 37 tahun. Keduanya saat ini masih proses penyelidikan epidemiologi. ”Hasil WGS keenam pasien ini dikerjakan di lab BKPK Kemenkes dan di lab BPOM RI,” ujar Syahril. (*)