Dulu Mengandalkan Komuter Su-Si, Kini KRD

Selasa 21-02-2023,05:00 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- KERETA api (KA) komuter jurusan Surabaya–Sidoarjo (Su-Si) sudah lama berhenti. Sejak masa pagebluk 2020. Padahal, komuter itu menjadi andalan pelajar dan pekerja Surabaya yang berasal dari Sidoarjo. Transportasi massal dengan tarif murah meriah.

Kini, setelah Su-Si tidak beroperasi, penumpang KA murah itu mulai mengandalkan KRD (kereta rel diesel) jurusan Pasuruan–Surabaya. Su-Si dan KRD sama-sama murah meriah. Jam keberangkatannya pun tidak banyak selisih dengan jam keberangkatan calon penumpang. Tarifnya pun murah. Yakni, Rp 4 ribu–Rp 5 ribu untuk sekali perjalanan.

Itulah yang membuat KRD sukses menggantikan Su-Si. Menjadi andalan baru warga Sidoarjo yang bekerja atau sekolah di Surabaya. 

Sepanjang dua tahun belakangan, masyarakat nyaman dengan KRD. Setiap hari mereka bangun pagi: selepas subuh. Mereka mengejar jam keberangkatan awal dari Stasiun Sidoarjo Kota pukul 05.25 WIB. 

Atau, mereka yang beruntung bisa mendapatkan tiket perjalanan pukul 06.04 WIB. Jadwal keberangkatan kedua itu: jadi sedikit santai.

Yang lebih beruntung lagi, mereka bisa mendapat tiket dari loket stasiun. Biasanya, tiket KRD sudah terjual habis dari layanan aplikasi KAI access. Jadi, jarang sekali mereka yang membeli tiket on the spot.


PENUMPANG KRD Pasuruan Surabaya yang menjadi andalan warga Sidoarjo yang bekerja atau sekolah di Surabaya.-Rahmat Chiky-

Para calon penumpang KRD sudah ramai berdatangan di Stasiun Sidoarjo Kota. Senin pagi, 20 Februari 2023, matahari belum bersinar penuh. Mereka sudah berdatangan. Membanjiri jalan masuk stasiun di Kota Delta. Sementara itu, KRD sudah tiba lebih awal. Sekitar 10 menit sebelum keberangkatan awal itu.

Di antara ratusan calon penumpang KRD itu, banyak yang diantar keluarga atau memanfaatkan ojek online. Salah satunya Nizar Al Yubi. Ia adalah siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri Surabaya. Nizar memilih KRD sebagai alat transportasi ke sekolah. Alasannya, murah dan nyaman.

Ia terlihat menikmati perjalanan menuju sekolah dengan KRD. Nizar tak kikuk: menyantap menu sarapan sambil mengotak-atik gawai yang dipegangnya. Itu dilakukan selama perjalanan. ”Kalau tidak diantar orang tua, ya naik KRD. Habis itu, ya naik ojek online ke sekolah. Atau bus sekolah yang gratis,” ujar Nizar sambil mengocok bekal minumannya yang masih beku, Senin, 20 Februari 2023.

Nizar pun menikmati perjalanannya ke sekolah dengan KRD. Sesekali memandang ke luar jendela kereta api. Terlihat jalanan yang mulai ramai lalu lalang kendaraan. Menjelang pukul 6.00 WIB, kereta sudah melintas di Jalan Raya Waru, Sidoarjo.

Moda transportasi massal itu juga menjadi andalan dua mahasiswa Surabaya. Yaitu, Alanistya dan Gabriel Tanu. Mereka senang dengan layanan kereta api. ”Kalau saya seringnya hanya saat akhir pekan. Atau awal minggu. Karena kos di Surabaya dan liburan ke rumah saudara di Sidoarjo,” ujar Alanistya. 

”Naik KRD jadi lebih efisien. Dan lebih cepet,” lanjutnyi.

Gabriel Tanu tak kalah antusias. Ia memuji KRD karena murah dan antimacet. 

”Meskipun jarang (rutenya tidak banyak, Red), tapi nyaman naik KRD dibandingkan berkendara sendiri,” ujar Gabriel.

Sejatinya, pihak perkeretaapian ingin mengembalikan Su-Si beroperasi lagi. Namun, masih dalam proses kajian. Sekaligus menunggu tersedia angkutan pengumpannya.

Kategori :