SURABAYA, HARIAN DISWAY - Forum Komunikasi Astronom Amatir Lintas Jawa Timur (FOKALIS JATIM) melakukan audiensi dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah Jawa Timur (BRIDA JATIM). Audiensi itu dilakukan pada Rabu, 22 Februari 2023.
Audiensi tersebut adalah kelanjutan dari pertemuan antara FOKALIS JATIM dengan DPRD Kabupaten Pasuruan seminggu lalu (15/2). Pada pertemuan itu, DPRD Kabupaten Pasuruan merekomendasikan untuk mengadakan audiensi serupa dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan DPRD Jawa Timur. Surat yang dilayangkan FOKALIS JATIM ke Pemprov Jatim telah diterima. Namun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berhalangan hadir karena harus menemani Presiden Joko Widodo meninjau Ibu Kota Nusantara (IKN). Khofifah lantas mendisposisikan surat tersebut ke Kepala BRIDA JATIM untuk ditindaklanjuti. Pada audiensi kali ini, masalah yang dikemukakan FOKALIS JATIM masih sama yaitu seputar penutupan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pasuruan sekaligus urgensi pengoperasian kembali eks Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) LAPAN Pasuruan itu. Menurut FOKALIS JATIM, balai riset yang memiliki keunggulan di bidang observasi matahari dan atmosfer yang terletak di Watukosek, Pasuruan itu masih layak menjadi ujung tombak popularisasi sains keantariksaan di Jawa Timur. Melalui situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), balai pengamatan di Watukosek itu jadi satu-satunya di Indonesia untuk Full Disk H-alpha/White Light Solar Observation . Bahkan tidak ada observatorium serupa di kawasan Asia Tenggara. Sedangkan untuk pengamatan bintik matahari, BPAA Pasuruan hingga saat ini juga tercatat sebagai satu-satunya stasiun pengamatan di Indonesia yang tergabung dalam Sunspot Index and Long-term Solar Observations (SILSO). Jaringan stasiun observasi bintik matahari di bawah supervisi sejumlah organisasi astronomi dunia. Bedanya, di kawasan Asia Tenggara telah terdapat satu stasiun pengamatan bintik matahari lainnya yang berada di Filipina.Audiensi dihadiri perwakilan klub astronomi yang tergabung dalam FOKALIS JATIM.-Zidna- Balai riset itu juga jadi satu-satunya pengumpul data ozon di Indonesia. Menurut situs resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), pusat riset ozon terdekat ada di Kuala Lumpur, Malaysia dan Hanoi, Vietnam. Ketua FOKALIS JATIM Much. Thoyib memaparkan efek penutupan BRIN Pasuruan. Data pengamatan matahari dan ozon dari Indonesia akan mandek. Hal tersebut berimplikasi pada kurangnya data pengamatan terhadap peringatan dini akibat aktivitas matahari. Padahal, aktivitas matahari seharusnya harus terus dipantau karena memiliki banyak fenomena yang bisa mempengaruhi sambungan telekomunikasi hingga pengoperasian satelit. Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Cak Thoyib itu juga memaparkan beberapa fasilitas riset unggulan yang ada di BPAA Pasuruan, di antaranya adalah dua eleskop jumbo dengantonase masing-masing 2 ton untuk teleskop sunspot dan 4 ton untuk teleskop H-alpha. BRIDA JATIM menanggapi positif upaya audiensi dari FOKALIS JATIM. Dr. Andriyanto, S.H., M.Kes selaku Kepala BRIDA JATIM mengatakan akan merangkum pertemuan dan diskusi dengan FOKALIS JATIM ini menjadi sebuah rekomendasi yang akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur. Salah satu usulan yang sempat mengemuka adalah upaya untuk mengakuisisi BPAA Pasuruan oleh Pemprov Jatim. Menurutnya, BRIN Pasuruan dapat diakuisisi melalui beberapa skema, yang nantinya memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan beberapa stakeholder terkait. Lebih lanjut, ia juga akan mendampingi FOKALIS JATIM untuk melakukan audiensi bersama dengan Komisi A DPRD Jawa Timur sebagai bentuk keseriusan dalam mengawal isu strategis terkait riset dan inovasi di Jawa Timur ini ( Muhammad Rizky Pradana ).