Angka-Angka Perang Ukraina-Rusia yang Mengerikan

Rabu 08-03-2023,12:40 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

Perang selalu menyisakan nestapa. Angka-angka yang menyeruak dari satu tahun penyerbuan Rusia ke Ukraina ternyata mengerikan. Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penyerbuan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, angka-angka itu terus naik. Terus membikin nelangsa…

 

Mereka yang Gugur

Menurut lembaga intelijen Norwegia, sebanyak 180 ribu prajurit Rusia plus 100 ribu tentara Ukraina sudah menjadi korban. Baik tewas atau terluka. Sedangkan sumber intelijen barat menyebutkan bahwa masing-masing negara telah kehilangan 150 ribu prajuritnya. Sebagai perbandingan, sekitar 15 ribu prajurit Uni Soviet terbunuh dalam perang di Afghanistan pada 1979-1989. Artinya, jumlah kematian akibat perang satu tahun ini sepuluh kali lebih banyak daripada perang satu dekade. Dengan rata-rata itu, jika perang Ukraina-Rusia berlangsung 10 tahun, maka bisa-bisa ada 1,5 juta prajurit yang gugur pada 2032.

 

Warga Tewas

Ketika tentara Moscow menyerbu Mariupol pada akhir Mei 2022, setelah tiga bulan pengeboman masif, kota itu berubah menjadi lautan reruntuhan dengan mayat-mayat bergelimpangan.

 

Ukraina mengaku ada 20 ribu warga sipil tewas. Secara total, diperkirakan ada 30 ribu-40 ribu warga yang terbunuh di seluruh negeri. Di antaranya ada 400 anak-anak. Menurut perkiraan PBB, sebagian besar warga Ukraina tewas karena pengeboman. Dan jangka panjangnya, warga terancam ranjau darat yang tersisa akibat perang tersebut.

 

Kyiv mengatakan bahwa 30 persen wilayah Ukraina sudah ditanami ranjau. Human Right Watch juga mengatakan bahwa tentara Ukraina ikut bertanggung jawab soal ranjau tersebut. Mereka juga menanam ranjau di kawasan Izyum untuk menahan laju tentara Rusia. Para ahli memperingatkan bahwa menyapu ranjau akan memakan waktu berpuluh-puluh tahun.

 

Kejahatan Perang

Bukti-bukti menunjukkan bahwa perang itu berdampak besar pada warga Ukraina. Ketika jurnalis Agence France-Presse meliput di Bucha, April 2022. Ia melihat jalanan yang penuh mayat. Ada lelaki yang jatuh tak jauh dari sepedanya. Ada yang masih membawa tas belanjaan. Beberapa orang juga ditemukan dengan tangan terikat di punggung.

 

Beberapa hari kemudian, ada potret mainan anak yang berlumuran darah di kota Kramatorsk. Di situ, Rusia merudal kerumunan warga sipil yang sedang menunggu kereta untuk mengungsi. Setidaknya, 57 warga sipil tewas di situ.

 

Sekitar 65 ribu laporan kejahatan perang muncul dalam setahun ini. Itu berdasar data dari Ketua Mahkamah Uni Eropa Didier Reynders. Penyidik PBB juga menyelidiki tuduhan kejahatan perang masif yang dilakukan Rusia. Mulai pengeboman, eksekusi mati, penyiksaan, hingga kekerasan seksual. Ukraina juga menuduh Moscow membawa 16 ribu anak-anak Ukraina ke Rusia. Di lain pihak, beberapa LSM juga menuduh Ukraina menyiksa tawanan perang. Tetapi, skalanya kecil.

 


PROSESI PEMAKAMAN Yurii Kulyk, 27, tentara Ukraina yang tewas di Kalynivka, 21 Februari 2023.-DIMITAR DILKOFF-AFP-

 

Garis Depan Sepanjang 1.500 Kilometer

Di medan tempur timur, kota dan desa hancur. Jadi puing-puing. Tanah bolong. Membentuk kawah-kawah besar. Serdadu yang kelelahan terus bersiaga di parit-parit berlumpur. Di atas mereka, artileri berat terus berdentum.

 

Menurut Panglima Tentara Ukraina Valery Zaluzhny, garis depan perang itu menjulur begitu panjang. Sampai 1.500 kilometer. Di situ pertempuran sangat sengit. Termasuk kota Bakhmut yang dijuluki Neraka Dunia oleh warga Ukraina. Beberapa ribu orang masih hidup di situ. Berlindung dalam ruang tersembunyi tanpa saluran air dan listrik. Risiko mereka sangat besar saat akan melakukan kegiatan harian. Misalnya, mencari udara segar, air, makanan, dan bahan bakar.

 

Penelitian Institute for the Study of War dari AS mengatakan bahwa Rusia sudah menduduki seperlima Ukraina. Tetapi, Ukraina mengklaim sudah merebut kembali 40 persen wilayahnya dari cengkeraman Rusia.

 

Ekonomi yang Hancur

Perang kini terkonsentrasi di sisi timur Ukraina. Sebab, pasukan Rusia memilih mundur dari sisi utara setelah gagal merebut ibu kota Kyiv. Di kawasan timur itu, rumah, kantor, dan pabrik hancur. Dan memang, Rusia memilih menyerang pusat-pusat infrastruktur energi. Sehingga, tak ada listrik. Di musim dingin, warga Rusia pun tak punya pemanas.

 

Pada Oktober, Bank dunia menghitung bahwa kinerja ekonomi Ukraina turun 33 persen sepanjang 2022. The Kyiv School of Economics in memperkirakan bahwa perbaikan negerinya akan menyedot biaya 34 miliar dolar atau sekitar Rp 516 triliun.

 


KEHANCURAN KOTA Bohorodychne, Donetsk, Ukraina, akibat pengeboman Rusia. Pada 17 Agustus 2022, kota itu diduduki Rusia. Ukraina bisa merebut kembali pada 12 September 2022.-IHOR TKACHOV-AFP-

 

Jutaan Pengungsi

Lebih dari 8 juta orang mengungsi dari Ukraina. Ini adalah krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Sekitar 1,5 juta di antaranya tinggal di Polandia. Di dalam negeri sendiri, ada 5 juta orang yang kini tak lagi punya tempat tinggal. (Doan Widhiandono)

Kategori :