SURABAYA, HARIAN DISWAY - Suara sirine mobil damkar terdengar di sepanjang jalan Diponegoro. Satu persatu kendaraan pemadam tiba di apotek Kimia Farma.
Dari kejahuan terlihat kepulan asap hitam tebal, yang berasal dari apotek BUMN tersebut. Kebakaran terjadi. Petugas damkar pun bersiap untuk memadamkan api.
Kebakaran pada Rabu, 5 April 2024 itu terjadi karena hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Namun sumber api bukanlah dari apotik Kimia Farma, melainkan dari rumah warga yang berada di sampingnya.
Keterangan dari Akbari yang merupakan sales marketing Kimia Farma, saat itu ia hendak keluar dari apotek, tiba-tiba ia melihat ada api dari atas aliran listrik plafon.
"Mau ke lapangan baru melihat api. Dari atas aliran listrik. Saya di belakang, satu jam-an," jelas pria 30 tahun itu.
"Sebelum melihat api sudah mati lampu. Ruangan di musala. Alat medis dan dokumen aja merembet di area pelayanan," imbuh Akbari.
Api sangat cepat membesar. Itu disebabkan banyaknya barang-barang mudah terbakar di dalam apotik. Beruntung 20 orang pegawai yang ada di dalamnya masih sempat menyelamatkan diri.
Untuk memadamkan si jago merah, diterjunkan 10 mobil pemadam kebakaran (damkar) serta satu Bronto. (*)