Marhaen Jadi Bupati Nganjuk, PDI Berikan Tugas Khusus

Selasa 11-04-2023,11:28 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Marhaen Djumadi baru saja resmi jadi Bupati Nganjuk. Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Jatim Said Abdullah, langsung memberikan tugas khusus kepada kader partai berlogo kepala banteng itu.

 

“Sebagaimana makna dari namanya, Marhaen harus menunjukkan keberpihakannya terhadap kaum marhaen. Yakni kepada mereka yang berada di bawah kemiskinan," kata Said.

 

Menurutnya, perang melawan kemiskinan ini harus menjadi fokus kerja bupati Nganjuk yang baru. "Maka, Pemkab Nganjuk otomatis harus menggerakkan semua sektor,” katanya, Senin, 10 April 2023.

BACA JUGA:Khofifah Lantik Marhaen jadi Bupati Nganjuk

BACA JUGA:Khofifah Tinjau Tol Pasuruan-Probolinggo, Siap Dipakai Mudik

 

Menurutnya, tingkat kemiskinan di Nganjuk memang turun. Pada 2021, tingkat kemiskinan di kabupaten tersebut sebesar 11,85 persen. Lalu, di 2022 turun menjadi 10,7 persen. “Saya mengharapkan Marhaen bisa melakukan percepatan penurunan tingkat kemiskinan di Nganjuk secara signifikan," tegasnya.

 

Pria berdarah Madura itu pun memberikan beberapa masukan untuk mewujudkan target tersebut. Antara lain memberikan paket bantuan sosial (Bansos). Lalu, membuat program padat karya dan menyinkronkan dengan pemerintah desa. "Program ini dibuat agar masyarakat miskin punya penghasilan sendiri," ungkapnya.

 

Selain itu, penting untuk memastikan agar masyarakat memiliki jaminan kesehatan. Tidak hanya program Kartu Indonesia Sehat (KIS), pemerintah kabupaten juga harus memiliki program inisiatif sendiri. Said mencontohkan Bupati Malang H Sanusi. Ia membuat program berobat gratis bagi warganya.

BACA JUGA:Ajak UMKM Manfaatkan Momen Lebaran: Harga Jangan Kemahalan

 

"Saya yakin bupati Marhaen bisa melampuai capaian Achmad Fauzi, Bupati Sumenep dalam memastikan program imunisasi lengkap dan Universal Coverage Health di kabupaten yang dipimpinnya," ucapnya.

 

Permasalahan stunting juga menjadi salah satu permasalahan yang harus segera terselesaikan. Hal ini penting untuk menjamin generai bangsa yang lebih baik. Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Nganjuk tercatat 25,3 persen.

 

Salah satu desa yang ditetapkan sebagai lokus stunting adalah Sudimoroharjo dengan prevalensi sebesar 13,5 persen. "Ini harus segera diselesaikan. Di Surabaya, dua tahun terakhir angkanya selalu turun. Bahkan, ditargetkan 2023, kota yang dipimpin Eri Cahyadi itu zero stunting," ungkapnya.

BACA JUGA:BMKG Petakan Cuaca Saat Mudik: Waspadai Perjalanan Sore Hari

 

Tugas terakhir yang mesti diselesaikan adalah bisa menjamin generasi muda di kabupaten itu mendapatkan pendidikan yang maksimal. Dengan memberikan fasilitas pendidikan gratis. “Ambil beragam kisah sukses dari banyak kepala daerah, dan jalankan dan sesuaikan sedemikian rupa untuk kebutuhan rakyat Nganjuk,” tuturnya. (*)

Kategori :