BMKG Petakan Cuaca Saat Mudik: Waspadai Perjalanan Sore Hari
Awan hitam menyelimuti Kota Pahlawan. BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrim selama mudik lebaran 2023-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau para pemudik untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan balik.
Hal itu karena dinamika atmosfir yang membuat cauca bisa berubah secara tiba-tiba. Dari terang menjadi hujan lebat, misalnya.
BMKG memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang masa mudik Lebaran 2023.
Dwikorita menyebut, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di enam wilayah selama periode 15-21 April. Wilayah tersebut yakni Aceh, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.
BACA JUGA:Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 18 Agustus 2023: Petinggi China Dijadwalkan Meresmikan
BACA JUGA:Chaos Israel, Pemerintahan Benjamin Netanyahu Terancam
Kemudian beberapa daerah lainnya juga perlu meningkatkan kewaspadaannya yakni Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat.
”Untuk periode 22-28 April, daerah merah (potensi hujan lebat) masih relatif sama yaitu di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Kemudian daerah merah untuk arus balik 29 April-5 Mei yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua,” ujar Dwikorita senin (10/4/2023)
Alumnus Universitas Gajah Mada tersebut mengungkapkan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi.
“Beberapa waktu yang lalu BMKG sendiri juga telah memprediksi musim kemarau akan lebih awal terjadi pada bulan April meliputi wilayah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur,” paparnya.
BACA JUGA:Ajak Mudik Lebaran Lebih Awal, KAI Daop 8 Surabaya Sebar Tiket Diskon Hingga 20 Persen
Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.
Saat peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, kata Dwikorita, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
“Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam,” katanya.
Awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang. Bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, lanjut dia, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: