SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bulan puasa bukan halangan bagi atlet penghuni pemusatan latihan daerah (puslatda) cabang olahraga petanque untuk terus beraktivitas. Mereka terus berlatih serta mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Apalagi, babak kualifikasi PON bakal berlangsung tahun ini.
Petanque merupakan salah satu cabang olahraga yang memperebutkan banyak medali di multiajang empat tahunan tersebut. Setidaknya ada 18 nomor yang akan dilombakan di PON 2024. Oleh sebab itu, KONI Jawa Timur (Jatim) sangat berharap agar tim petanque mempersiapkan diri dengan maksimal. Sebab, ada banyak potensi emas yang diraih.
Ketua Pengprov Federasi Olahraga Petanque Indoensia (FOPI) Jatim Nurhasan menjalankan amanat KONI Jatim dengan maksimal. Ia memberikan dukungan penuh atas terlaksana puslatda. Bahkan, atlet petanque berlatih dan tinggal di tempat yang sudah disediakan Nurhasan di kawasan Menganti, Gresik. Para atlet andalan Jatim itu dilatih Zanilisa bin Mohamed.
Coach Jani, begitu Zanilisa akrab disapa, berasal dari Malaysia. Ia tercatat sebagai mantan pelatih tim nasional petanque di negaranya tersebut. Pengalaman dan nama besar coach Jani yang sudah mendunia diharapkan dapat mendongkrak prestasi petanque Jatim di PON XXI 2024.
Selain mendatangkan pelatih kelas wahid, Nurhasan mewajibkan para atletnya untuk terus menjalani pertandingan. Sebab, petanque merupakan cabang olahraga permainan. Dengan demikian, para atlet harus sering bertanding supaya kemampuannya terus terasah.
Salah satu event yang menjadi ajang pemanasan adalah Petanque Series. Terdiri atas enam seri yang dilakukan selama 2023. Hingga saat ini sudah digelar dua seri. Berlangsung di lapangan New Kampret Menganti di Gresik. Nurhasan mengungkapkan, seri ketiga akan berlangsung Juni nanti. ”Memperebutkan Piala Gubernur,” ungkap pria yang menjabat rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
Selanjutnya, sambung Nurhasan, seri keempat dan kelima bakal memperebutkan trofi Rektor Unesa. Lalu, seri keenam sekaligus penutup kembali memperebutkan trofi Gubernur Jatim. Nurhasan berharap agar Petanque Series dimaksimalkan para atlet untuk mengasah diri. Juga, mengukur sampai seberapa jauh hasil latihan mereka selama ini.
Apalagi, petanque merupakan olahraga yang belum booming di Indonesia. Jumlah turnamen atau kejuaraannya masih sangat minim. Itu berbeda jauh dengan Eropa. Di sana olahraga tersebut berkembang sangat pesat. ”Event di kita memang sangat minim. Jadi, kami buat enam series kejuaraan. Harapannya, petanque mampu berprestasi di SEA Games, Asian Games, maupun kejuaraan internasional lainnya,” jabarnya. (*)