Dwikorita juga meminta pemudik dan operator untuk tidak memaksakan diri berangkat jika kondisi tidak memungkinan. Para pemudik dengan kapal laut maupun penyeberangan juga mesti mengantisipasi jika terjadi penundaan aktivitas pelayaran akibat gelombang tinggi. “Keselamatan dalam bertransportasi adalah hal yang utama dan tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Selain gelombang tinggi, lanjut Dwikorita, BMKG juga mewanti-wanti masyarakat dan pemudik yang melewati jalur pesisir akan potensi terjadinya banjir pesisir atau rob pada periode Lebaran 2023.
Diterangkan, wilayah pesisir Indonesia yang berpotensi mengalami banjir rob diantaranya Pesisir Banten, Pantai Utara Jawa (Pantura) mulai dari pesisir utara DKI Jakarta, Jawa Tengah hingga pesisir Jawa Timur.
BACA JUGA:Arus Mudik Bakal Mulai Padat Selasa Malam
"Di sejumlah titik banjir rob kemungkinan akan sangat menganggu arus mudik. Selain itu, aktivitas warga di sekitar pelabuhan dan pesisir juga ikut terdampak, seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan BMKG akan terus menginformasikan cuaca dan dan ketinggian gelombang dan masyarakat diminta terus memantau perkembangan cuaca terkini sebelum berlayar.
"Pantau terus update informasi cuaca yang dikeluarkan resmi oleh BMKG sebelum melakukan aktivitas pelayaran atau mudik. Jangan memaksakan diri jika cuaca sedang tidak bersahabat. Saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan atau pancaroba sehingga cuaca sangat dinamis," imbaunya. (*)