Pasca Gempa Mentawai, Warga Masih Mengungsi, Listrik Masih Padam

Selasa 25-04-2023,20:18 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

MENTAWAI, HARIAN DISWAY – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dampak dari gempa M=6,9 yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai di Provinsi Sumatera Barat. 

Pada Selasa petang, BNPB melaporkan total dua unit rumah warga mengalami kerusakan akibat gempat yang berpusat di 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat tersebut. Kerusakan teridentifikasi masing-masing 1 unit di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan 1 lainnya di Nias Selatan, Provinsi Sumatra Utara.

1 rumah yang rusak ringan ada di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Satu lainnya teridentifikasi di Desa Hili Anombase, Kecamatan Hibala, Kabupaten Nias Selatan. “Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa dini hari, 25 April 2023 pukul 03.00 WIB,” jelas Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari.  

BACA JUGA:Pasca Gempabumi Mentawai, Warga Mengungsi, Fasilitas Pertamina Dinyatakan Aman

BACA JUGA:Labuan Bajo Bersolek Menuju KTT ASEAN Ke-42

Data BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai menginformasikan sebanyak 2.049 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 8.137 jiwa masih mengungsi di wilayahnya. 

Jumlah tersebut tersebar di beberapa wilayah, antara lain 3 desa di Kecamatan Siberut Barat dan 1 lain di Kecamatan Siberut Utara. Distribusi warga mengungsi di Kecamatan Siberut Barat yaitu di Desa Simatalu 210 KK (951 jiwa), Desa Simalegi 497 KK (2.194 jiwa), dan Desa Sigapokna 599 KK (2.443 jiwa). 

Sedangkan di Siberut Utara, sebanyak 743 KK (2.549 jiwa)  mengungsi di Desa Sikabaluan. 

BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai menyebutkan bahwa mereka masih melakukan pendataan dampak di Kecamatan Siberut Barat Daya, Siberut Selatan, Sipora Utara dan Sipora Selatan. Informasi secara umum, beberapa warga masih melakukan evakuasi ke tempat yang aman. 

“Kondisi jaringan listrik di wilayah Kepulauan Mentawai masih dilaporkan padam,” ungkap pria yang akrab disapa Aam ini.  

BACA JUGA:Jokowi Izinkan ASN Perpanjang Cuti Lebaran

BACA JUGA:Tegaskan Gelombang Panas Tidak Melanda Indonesia, Ini Pejelasan Kepala BMKG

Gempa bumi M6,9 yang berada 177 km barat laut Kepulauan Mentawai memiliki kedalaman 23 km. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis fenomena geologi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Sedangkan dari hasil analisis mekanisme sumber gempanya, ini merupakan gempa dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. 

Di samping itu, hingga pukul 05.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M5,0.(*)

Kategori :