Idealnya Tiga Capres-Cawapres

Rabu 26-04-2023,05:00 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Tomy C. Gutomo

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Dua calon presiden sudah diumumkan secara resmi. Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Dua alumnus Universitas Gadjah Mada itu masih menunggu satu lawan lagi yang masih bimbang: Prabowo Subianto. Ketua umum Partai Gerindra itu masih "terpana" dengan perubahan peta politik yang terjadi pada Hari Kartini lalu. 

Setelah Ganjar diumumkan sebagai capres oleh PDIP dan didukung juga oleh Presiden Jokowi, Prabowo kini berada di persimpangan. tetap menjadi capres atau cawapres. Menjadi capres berarti harus melawan Jokowi. Menjadi cawapres Ganjar juga menarik karena didukung kekuatan besar, Megawati dan Jokowi. Tapi mungkin juga eman karena elektabilitas Prabowo juga lagi bagus-bagusnya.

"Partai mencalonkan saya sebagai capres. Partai saya agak kuat juga sekarang" kata Prabowo setelah bersilaturahmi ke rumah Jokowi di Solo saat Lebaran lalu. Jawaban itu paling aman. Tapi bukan berarti menutup kemungkinan menjadi cawapres.

Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad menegaskan keinginan semua kader Gerindra di Tanah Air untuk mengusung Prabowo sebagai capres sudah diamini sejak Agustus 2022 lalu. Apalagi, kata Sadad, kini elektabilitas Prabowo makin konsisten.

“The last battle, kami menyebutnya, dan semua kader yakin 2024 adalah wayahe Pak Prabowo," katanya kepada Harian Disway, Selasa, 25 April 2023. Dengan kata lain, posisi cawapres sama sekali tak diminati. Sekalipun dipasangkan dengan Ganjar yang diusung oleh petahana.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiantoi-INSTAGRAM @PRABOWOSUBIANTO-

Lalu, bagaimana dengan cawapres? Tentu sebagian publik berspekulasi Prabowo bakal bergandengan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Apalagi kedua partai telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Gerindra dan PKB pun memenuhi syarat untuk mengajukan pasangan capres dan cawapres. Lolos syarat presidential threshold dengan minimal 20 persen kursi di DPR RI. Yakni mencapai total 23,66 persen dengan rincian kursi Gerindra 13,57 persen dan PKB 10,09 persen.

Tetapi, posisi tawar Cak Imin–sapaan karib Muhaimin Iskandar–juga makin menguat sebagai cawapres Ganjar. Mengingat Cak Imin masuk dalam radar tujuh nama cawapres yang disebut Jokowi. 

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Cak Imin masih menjadi pertimbangan utama sebagai cawapres Prabowo. Apalagi, PKB sangat dekat dengan Gerindra.

"Saya katakan paling berpeluang jadi cawapresnya Pak Prabowo. Kenapa? Karena, PKB menyatakan kerja sama politik dengan Gerindra," katanya. Gerindra dan PKB cukup membangun koalisi untuk kontestasi Pilpres 2024. Sekretariat Bersama sudah terbentuk. Meski, kata Muzani, Gerindra juga tak menutup kemungkinan memperbesar koalisi. 

Berebut Cawapres dari Jatim

Penentuan calon wakil presiden (cawapres) bakal sangat menegangkan. Kemungkinan Juni-Juli baru jelas. Sejumlah nama masuk bursa cawapres. Mulai Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ahmad Heryawan, dan Andika Perkasa.

Prabowo kalau mau jadi capres harus menuntaskan dulu urusan koalisi. Cukup dengan PKB atau mau menarik lagi partai lain. Sekretaris DPP Gerindra Jatim Kharisma Febriansyah mengatakan, Gerindra butuh cawapres dari Jatim. Muhaimin dinilai sosok yang tepat.

Sebab, kata Kharisma, sesuai evaluasi Pilpres 2019 silam, Gerindra sangat mendominasi di Jawa Barat dan luar Jawa. Tetapi, belum terlalu kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Maka Cak Imin digadang-gadang bisa mendongkrak suara di dua wilayah tersebut. 

Kharisma memastikan chemistry Gerindra dan PKB makin matang. Pembentukan Sekretariat Bersama merupakan wujud dari komitmen yang kuat. Kedua belah pihak juga belum ada yang melanggar poin-poin kesepakatan.

Tags :
Kategori :

Terkait