TOKYO, HARIAN DISWAY – Ini ''olahraga'' yang unik. Yaitu, sumo. Makin unik, karena yang ’’bergulat’’ adalah para bayi. Mereka pun sampai menangis. Walaupun belum ’’diapa-apakan.’’
Ya, itulah yang terjadi dalam festival bayi sumo. Atau festival bayi menangis. Tujuan festival itu memang membuat bayi menangis. Sekencang-kencangnya. Acara tersebut diadakan di Kuil Sensoji, Tokyo, 22 April 2023. Karena itu, sebanyak 64 bayi pun terlihat mengantre untuk bisa bertanding pada arena bundar di depan tempat ibadah tersebut. Tentu, mereka digendong oleh para orang tua. BACA JUGA : Gara-Gara Sakura, Jepang Catat Rekor Kunjungan Turis BACA JUGA : Cara Jepang Tangani Teroris Sushi Di tengah arena, ada seseorang dengan topeng oni , makhluk gaib khas Jepang, yang berupaya membuat bayi-bayi itu menangis di tengah arena. Yang pertama menangis adalah pemenang. Dan wasit pun langsung mengibaskan kipas ke arah bayi pemenang, sebuah tradisi khas sumo. Lalu, mengapa bayi itu harus dibuat menangis? ’’Kita dapat melihat kondisi kesehatan bayi lewat tangisannya. Hari ini, mungkin anak saya agak canggung dan tidak banyak menangis. Tetapi, saya memang ingin melihatnya menangis,’’ kata Hisae Watanabe yang anaknya baru berumur delapan bulan, kepada Agence France-Presse .PARA BAPAK menggendong bayinya yang antre masuk ke arena sumo di Kuil Sensoji, Tokyo, 23 April 2023. Event itu kembali terselenggara setelah empat tahun vakum karena pandemi Covid-19.-PHILIP FONG-AFP- Pendapat Watanabe diamini oleh Shigemi Fuji, ketua Federasi Turis Asakusa, yang menghelat acara tersebut. Memang, bagi sebagian orang, membuat bayi menangis itu jahat. ’’Tetapi, di Jepang, kami percaya bahwa tangisan bayi yang kuat juga menunjukkan bahwa mereka akan tumbuh kuat,’’ ucapnya. Aturan permainan sumo bayi itu berbeda-beda di tiap daerah. Ada yang menganggap bahwa sang pemenang adalah yang pertama kali menangis. Tetapi, ada pula yang mengatakan bahwa yang menang adalah bayi yang menangis terakhir. Nah, jangan sampai salah pilih arena, ya… (Doan Widhiandono)