Kinerja Keuangan Bank Syariah Indonesia Makin Menjanjikan Sejak Merger

Sabtu 29-04-2023,22:58 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Bank Syariah Indonesia (BSI) telah mencatat pertumbuhan kinerja keuangan yang solid di kuartal pertama tahun 2023. Pertumbuhan pembiayaan yang impresif, mencapai lebih dari 20 persen, menjadi salah satu pendorong kinerja positif perseroan.

 

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan bahwa perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif dan sehat sepanjang Januari-Maret 2023 didukung oleh kesinambungan yang solid antara pendanaan dan pembiayaan. Pada kuartal I/2023, perseroan berhasil mencatatkan perolehan laba bersih mencapai Rp 1,46 triliun, tumbuh 47,65 persen secara year on year (YoY).

 

Dari sisi pendanaan, BSI mampu mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp 269,26 triliun, tumbuh 12,88 persen secara year on year. Angka ini didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp 43,53 triliun. Saat ini total tabungan mencapai Rp 115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional.

 

Adapun pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan impresif dua digit yakni 20,15 persen secara yoy menjadi Rp 213, 28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36 persen. Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah.

 

Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp 213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 110,62 triliun, tumbuh 24,04 persen secara yoy. Lalu disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp 58,16 triliun, tumbuh 17,29 persen secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp 19,32 triliun, tumbuh 24,32 persen secara yoy.

 

Dengan aset yang tumbuh 15,47 persen secara yoy menjadi Rp 313,25 triliun, BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16 persen. Sementara itu, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48 persen dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65 persen. Artinya, dari sisi biaya BSI mencatat efektifitas dan efisiensi.

 

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat fungsi intermediasi guna mendukung momentum pertumbuhan positif ekonomi. BSI dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah.

 

Peningkatan Layanan Digital

BSI melaporkan peningkatan layanan digital yang signifikan dalam tiga bulan pertama tahun 2023. BSI mencatat kenaikan fee based income dari berbagai channel, termasuk BSI Mobile, Cash Management, dan transaksi digital. Fee based income dari BSI Mobile mencapai Rp 64 miliar, meningkat sebesar 5 persen secara year on year (yoy).

 

BSI Mobile dikemas sebagai one stop solution sebagai sahabat finansial, sahabat sosial, dan sahabat spiritual. Jumlah pengguna BSI Mobile meningkat sebesar 37 persen secara yoy dan mencapai 5,18 juta pengguna. Bank ini optimis dengan peluang ekonomi syariah sebagai market leader yang semakin besar, terutama dengan kompetitifnya perbankan syariah dan digitalisasi yang semakin memudahkan masyarakat berinteraksi dengan bank syariah.

 

Selain itu, BSI juga aktif dalam implementasi keuangan berkelanjutan. Hingga Maret 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan dengan nilai Rp 51,46 triliun atau 24,13 persen dari total pembiayaan. Bank ini juga melakukan program Green Economy dengan program penempatan Mesin Penukar Botol/Reverse Vending Machine. Pada tahun 2022, pemasangan mesin ini berada di 23 titik lokasi di Jabodetabek & Bali, dan di Q1 2023 ada penambahan 10 titik lokasi pemasangan dengan perkiraan pengurangan jejak karbon sebesar 21 Ton CO2.

 

Dari sisi penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG), BSI terus mengimplementasikan green economy dan ekonomi berkelanjutan yang diimplementasikan melalui berbagai program socioeconomic. Salah satu program yang dijalankan oleh BSI adalah Desa BSI yang berjumlah 10 desa di seluruh Indonesia dengan penerima manfaat sebanyak 3.066 orang dan total penyaluran sebesar Rp 5,4 miliar.

 

BSI juga menyalurkan zakat tahun 2022 sebesar Rp173 miliar, termasuk zakat perusahaan & karyawan kepada Baznas di Istana Negara. Nilai zakat perusahaan ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Dengan kontribusi zakat yang semakin meningkat, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dapat semakin memberikan nilai lebih bagi masyarakat dan penerima zakat sesuai asnaf. (*)

 

Kategori :