Yang Balik Lebih Banyak dari Yang Mudik, Ada Indikasi Aliran Urbanisasi?

Selasa 02-05-2023,14:02 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Kementerian Perhubungan mencatat pergerakan arus penumpang maupun kendaraan yang cukup masif mengalir ke kawasan Jabodetabek pada dua kali puncak arus Balik lebaran 2023. Yakni mulai tanggal 29 April hingga 1 Mei kemarin.

Arus penumpang angkutan umum pada Minggu 30 April 2023 atau H+7 Lebaran melonjak tinggi, yaitu sebanyak 977.742 orang. “Sesuai prediksi, puncak arus balik kedua jatuh pada hari Minggu kemarin dan lonjakannya masih akan tinggi hingga Senin,” kata  Jubir Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, Senin, 1 Mei 2023.

Namun, data Kemenhub menunjukkan fenomena yang cukup unik. Dimana pada masa arus mudik yang dipantau mulai H-8 sampai H1 Lebaran, jumlah penumpang angkutan umum mencapai 7.347.537 orang. 

BACA JUGA:Arus Balik Berkurang, One Way Diakhiri Lebih Cepat

BACA JUGA:Jelang Surabaya Ultah, Yuk Nongkrong di Wok n Tok Dine Out Lagi


Suasana arus balik tahun 2023-Foto: Kemenhub-

Sedangkan pada masa arus balik yang dipantau mulai H2 sampai H+7 Lebaran jumlahnya mencapai 7.770.234 orang. Artinya terdapat selisih sekitar 422.697 orang atau 5,75 persen antara jumlah pemudik dan jumlah mereka yang baik. Jumlah penumpang yang bergerak ke Jakarta meningkat 5 persen dibandingkan yang meninggalkan Jakarta. 

Hal ini bisa dibaca ada pergerakan masuk orang dari wilayah destinasi mudik di Jawa Tengah dan Jawa Barat menuju ke Jabodetabek. Menurut Adita, memang ada indikasi aliran masuk orang ke Jabodetabek. “(Fenomena,Red) Itu yg terdeteksi dalam simpul transportasi yg kami monitor,” kata Adita pada Harian Disway, selasa 2 Mei 2023.  

Pergerakan penumpang terbesar terjadi pada H+7 Lebaran didominasi oleh penumpang angkutan udara, yaitu sebanyak 288.633 atau 29,52 persen dari total pengguna angkutan umum. 

BACA JUGA:Jelang Surabaya Ultah, Yuk Nongkrong di Wok n Tok Dine Out Lagi

Disusul oleh angkutan penyeberangan 215.339 orang (22,02 persen), angkutan jalan (AKAP) 214.941 orang (21,983 persen), angkutan kereta api 174.941 orang (17,90 persen), dan angkutan laut 83.848 orang (8,58 persen).

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan umum secara kumulatif mulai H-8 s.d H+7 mencapai 14.722.305 orang. Jumlah ini meningkat 7,18 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 lalu sebesar 13.735.773 orang.


--

Jumlah penumpang angkutan udara menjadi yang tertinggi, yaitu sebanyak 4.151.238 orang, kemudian disusul angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) sebesar 3.622.015 orang, angkutan jalan 2.998.921 orang, angkutan kereta api 2.712.971 orang, dan angkutan laut 1.226.005 orang.

BACA JUGA:Perubahan Jadi Tantangan Pendidikan Vokasi

Kategori :