SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sesi pertama pertandingan bola basket ajang The Lion "Best" Youth Tournament sudah terpilih siapa saja juara 1 dan runner-upnya, Minggu, 11 Juni 2023.
Tetapi untuk tim yang tak masuk final, tetap melanjutkan pertandingannya untuk memperebutkan juara 3 hingga juara yang paling akhir. Karena kali ini, sistem pertandingan Menggambar. Sementara untuk perebutan juara 1 dan juara 2, ada 16 tim dari kelompok umur (KU) 10, 12, dan 16 tahun yang bertanding sesi final itu. Sesuai jadwal mereka masing-masing. Yang sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. Semua tim itu bertanding di GOR Unesa, Surabaya. Seperti, dua tim bola basket yang berlaga pukul 15.50 WIB hingga 17.30 WIB. Yaitu antara tim The Lion Surabaya versus Sahabat Semarang. Kedua tim KU-16 kategori Putri itu, bertandingnya begitu keras. Saling cepat, dan mencuri poin. "Kita sudah unggul, tapi tim kami banyak yang terlena. Akhirnya sering kali tim kami itu mendapatkan serangan balasan," kata Liem Filixs, pelatih The Lion Surabaya, Minggu, 11 Juni 2023. Sebelumnya, Filixs menargetkan anak-anak asuhnya menang dengan membawa selisih 10-15 poin. Meskipun pada akhirnya tim tuan rumah itu menang, hasil akhirnya hanya selisih 5 poin: 47-42. "Ke depan kami tak ingin tim mudah kendor . Pertahanan nya harus baik. Agar tim lawan tak mudah balik menyerang atau memasuki lini pertahanan," ujar Filixs. Salah seorang pemain tim The Lion Surabaya juga mengakui hal tersebut. Banyak yang lemah dalam posisi box out , sehingga tim lawan bisa mencuri bola-bola rebound hingga berkali-kali. "Karena teman-teman juga pertahanannya kurang bagus . Kami akan berlatih itu. Agar tahun depan bisa juara lagi," ujar Michella Suteja usai merayakan kemenangannya atas Sahabat Semarang bersama rekan timnya.Sesi Final The Lion -Syahrul Rozak Yahya-Harian Disway Terpisah, Pelatih Tim Sahabat Semarang Denny Sartika sudah mempersiapkan timnya dalam laga ketat (final, Red) itu dengan begitu baik. Tapi hasil pertandingan, timnya harus puas menerima juara runner-up. "Kami sudah memberikan game plan ke anak-anak. Tapi masih banyak error di lapangan," ujar Denny. "Harusnya final kita sudah siap. Ternyata ada beberapa error di lapangan dan free throw jelek banget. Dari 24 kesempatan hanya 8 poin yang masuk," tambahnya. Menurutnya, kendala lain ada di pemain lapis kedua atau cadangan. Yang kala itu kurang dapat mendukung kekuatan tim. Seorang pemain, Yualita Rency Novia mengaku susah mengejar lawan, karena tim kurang fokus. "Ke depan kita akan memperbaiki defense , karena ini penting nomor 1. Sehingga ofensif kita pasti ikut bagus," kata Rency. (*)