SURABAYA, HARIAN DISWAY - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) genap berusia 35 tahun. Peringatan Dies Natalis ke-35 di Gedung Pascasarjana PENS, 22 Juni 2023, menghadirkan Founder Harian Disway Dahlan Iskan. Mantan menteri BUMN itu pun memberikan tantangan kepada civitas akademika PENS untuk lebih berkiprah dalam menjawab kebutuhan zaman dalam 5-7 tahun ke depan.
Ada dua tantangan sekaligus yang disampaikan Dahlan Iskan di depan Direktur PENS Aliridho Barakbah SKom PhD dan peserta Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-35 PENS. Pertama, terkait kebijakan konversi sepeda motor BBM ke sepeda motor listrik. "Ada jutaan sepeda motor listrik di Indonesia. PENS harus ambil bagian dalam proyek tersebut yakni mengonversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik," kata Dahlan Iskan.
Saat ini, kata Dahlan Iskan, ada kebijakan pemerintah melalui Kementerian ESDM yang telah diluncurkan 5 April 2023. Berupa subsidi konversi motor BBM ke motor listrik. Kementerian ESDM sudah membuat platform digital pendaftaran bagi masyarakat yang akan mengonversi sepeda motornya melalui www.ebtke.esdm.go.id/konversi. "Dalam 5-7 tahun ke depan kendaraan listrik akan menjadi kebutuhan riil masyarakat. Bisakah PENS terlibat dalam proses ini?" kata Dahlan Iskan.
Penyerahan kenang-kenangan kepada Dahlan Iskan oleh Direktur PENS Aliridho Barakbah. -Foto: Syahrul Rozak Yahya-Harian Disway-
Tantangan kedua, yakni terkait kebutuhan listrik rumah tangga. Menurut Dahlan, dalam 5-7 tahun ke depan, rumah-rumah bisa jadi sudah tidak membutuhkan lagi listrik dari PLN. Akan digantikan dengan listrik tenaga surya. Rumah-rumah akan dipasangi solar cell. Ada kebutuhan baterai untuk menyimpan energi listrik dari solar cell tersebut.
"Harga baterai saat ini sudah setengah lebih murah daripada lima tahun lalu. Dan lima tahun lagi saya yakin harga naterai juga akan semakin murah dengan kapasitas yang lebih besar," kata Dahlan.
BACA JUGA:Sopir Peras Turis Asing, Gubernur Bilang Begini...
Dahlan menantang PENS untuk terlibat dalam menciptakan teknologi baterai untuk mempercepat konversi listrik rumah tangga dari listrik PLN ke tenaga surya. "PENS memang tidak bisa sendiri. Tapi banyak elemen yang terkait elektronika yang bisa dikerjakan oleh PENS," kata mantan dirut PLN itu.
Direktur PENS Aliridho Barakbah dalam sambutannya komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan karya-karya inovasi mahasiswa sebagai bagian dari PBL (Project Based Learning) yang dikembangkan di kampus. Berbagai bidang capaian dari mahasiswa hingga institusi pun turut dipaparkan beliau, yang semata-mata juga buah dari jasa para direktur terdahulu.
Ekspresi Ir Ratna Adil MT, salah seorang perintis PENS saat mendapat penghargaan dari Direktur PENS Alirodho Barakbah. -Foto: Syahrul Rozak Yahya-Harian Disway-
"Saya menyampaikan terima kasih atas jasa-jasa para direktur pendahulu PENS, Alm Bapak Susanto, Bapak Mohammad Nuh, Bapak Titon Dutono, Bapak Dadet Pramadihanto, dan Bapak Zainal Arief, yang turut menanamkan banyak nilai baik dalam pengembangan PENS sejak awal dibangun hingga saat ini,” kata Aliridho.
PENS juga memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh yang berjasa mendirikan PENS. Mereka adalah Ir R Henggar Budiman MT, Ir Sulistyo Mahargyo B, Dr Ir Era Purwanto, MEng, Ir Yoedy Moegiharto MT, Ir Iskandar Zulkarnain, Ir Sutikno, Ir Djoko Suprajitno Rahardjo MT, Ir Ratna Adil MT, dan Dr Ir Achmad Mauludyanto MT. (Syahrul Rozak Yahya)