"Toh, pada akhirnya kita nantinya juga akan bersama-sama. Lawan politik, hanyalah sparing partner, yang ketika ajang perlombaan itu usai bisa ketemu lagi, dan berdiskusi bersama," kata Bro Totok.
Sepak terjangnya di dunia usaha dan kemanusiaan sudah dibangun oleh alumnus Fakultas Farmasi Unair, Surabaya itu. Keaktifannya dalam membantu rakyat sudah lama digelutinya. Antara lain, membantu kebutuhan UKM seperti menggolkan permodalan, membina UKM, memfasilitasi izin usaha, hingga membantu mengomunikasikan ke pihak debitur agar memberikan kredit mudah untuk UKM.
"Agar perkembangan pengusaha Indonesia tak kalah dengan negara asing. Kita masih 2 persen. Ini, terkecil di ASEAN, mungkin di Asia juga. Kalah dengan ASEAN," ujarnya. "Kita harus bisa mengejar prestasi itu. Singapura saja sudah 30 persen popularitas pengusahanya," lanjutnya.
Ia menyadari bahwa membangun suatu daerah atau negara berkembang tidak gampang. Namun, ia optimistis jika semua pihak saling bersinergi, impian itu akan mudah untuk diwujudkan. (*)