World Youth Day: Paus Fransiskus Kecam Skandal Pelecehan Seksual di Gereja

Kamis 03-08-2023,19:11 WIB
Reporter : Nathan Gunawan
Editor : Doan Widhiandono

LISBON, HARIAN DISWAY – Paus Fransiskus mengatakan bahwa Gereja Katolik membutuhkan “pemurnian”. Pernyataan tersebut bertujuan untuk menangani kesedihan para korban pelecehan seksual yang dikunjunginya dalam hari pertama lawatannya ke Portugal, Rabu, 2 Agustus 2023.
 
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu bertandang selama lima hari dalam rangka World Youth Day 2023, festival orang muda Katolik terbesar sejagat. Paus kelahiran Argentina itu juga berharap kehadirannya di World Youth Day bisa memberikan energi positif bagi kaum muda Katolik di seluruh dunia.
 
BACA JUGA : Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki 12 Napi Remaja
BACA JUGA : Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus
 
Ucapan Paus soal pelecehan sosial itu memang terkait dengan laporan yang dibuat oleh otoritas Portugal pada Februari 2023. Yakni, sejak 1950, setidaknya ada 4.815 anak yang dilecehkan. Sebagian besar pelakunya adalah para pastor.
 
Sebelum itu, pejabat Gereja Katolik di Portugal terus menyangkal. Mereka mengatakan bahwa kasus pelecehan seksual hanya sedikit.
 
Bahkan, setelah laporan itu dirilis, para uskup pun masih berkeras hati. Mereka tidak mau menghapus nama pelaku dari daftar pelayan gereja. Tetapi, berjanji akan memberi kompensasi kepada para korban jika ada perintah pengadilan.
 
“Kasus itu membawa kita menuju pemurnian yang rendah hati dan berkelanjutan. Kita harus mendengarkan dan menerima tangisan kesedihan para korban,” kata Paus Fransiskus seperti ditulis Reuters. Pidato itu disampaikan di depan para uskup, imam, dan biarawati pada sebuah doa malam di biara Jeronimos. Paus juga menambahkan bahwa pidato tersebut adalah ungkapan kekecewaan dan kemarahan banyak orang atas kasus pelecehan dan skandal lainnya di Gereja Katolik.
 
Paus Fransiskus bertemu langsung secara pribadi dengan 13 korban pelecehan pada Rabu malam, 2 Agustus 2018, di kedutaan Vatikan di Lisbon. Pertemuan tersebut berlangsung selama satu jam dengan suasana yang sangat intens. Para korban tersebut juga didampingi beberapa perwakilan Lembaga Gereja Portugal yang bertanggung jawab atas perlindungan anak di bawah umur.
 
Para uskup mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah jalan rekonsiliasi yang telah diikuti oleh Gereja Katolik di Portugal. Mereka berkomitmen untuk mengutamakan para korban dan bekerja sama untuk memulihkan mereka.
 
Tentu saja muncul reaksi yang beragam dari para umat Katolik. Beberapa orang mengatakan bahwa pertemuan akbar tersebut bukan waktu dan tempat yang tepat untuk mengangkat masalah pelecehan seksual.

 

Selain pelecehan seksual, kedatangan Paus ke World Youth Day juga menyinggung tentang permasalahan pemanasan global dan populasi gereja di Eropa yang terus menyusut. Ia mendesak kaum muda Katolik untuk terus bersama-sama membangun masa depan Gereja Katolik. (Nathan Gunawan)
Kategori :