Kami tidak akan pernah lupa sosok Aji Santoso yang tegak berdiri di pinggir lapangan. Tangisan serta tawamu.
Kami juga tidak akan melupakan kisah manis 1997/1998. Terima kasih dan sampai jumpa, Coach!
Kami balas salam perpisahanmu malam itu: Salam Satu Nyali, WANIII!!!
(Fidelis Daniel)