TOMOHON, HARIAN DISWAY – Keelokan Tomohon, Sulawesi Utara, memang komplet. Terletak di dataran tinggi, sekitar 900-1.100 meter di atas permukaan laut. Tanahnya subur. Banyak bunga. Tak heran, Tomohon International Flower Festival (TIFF) menjadi salah satu andalan event pariwisata di kota itu.
Daya tarik TIFF masih terlihat pada 8-12 Agustus 2023. Itulah festival bunga yang rutin diadakan sejak 2006. Dan tahun ini, diperkirakan ada 300 ribu wisatawan yang melihat festival tersebut. Cukup banyak. Mengingat populasi Tomohon hanya di kisaran 110 ribu warga. Tahun ini, ada 30 float (mobil hias) yang berpartisipasi dalam puncak acara, Sabtu, 12 Agustus 2023. Dan satu float bisa menghabiskan lebih dari 8 ribu bunga krisan. Itu belum bunga lain semacam dahlia, lili, atau mawar. Cukup memanjakan mata. BACA JUGA: Topi Bunga Warnai Festival Tari Musim Panas Tradisional di Prefektur Yamagata Bunga itu dipasok oleh para petani yang digandeng sejak awal festival. Mereka berkolaborasi dengan para perajin float yang biasanya bekerja selama 9-10 hari untuk merancang kendaraan hias. Menurut Indra Salam, penanggung jawab float TIFF Kemenparekraf/Baparekraf, para seniman benar-benar mencurahkan sisi kreatifnya. ’’Tahun ini, float Kemenparekraf mengusung konsep Lima Destinasi Superprioritas,’’ ucapnya seperti dikutip oleh situs resmi Kemenparekraf. Maka, di float itu ada simbol-simbol pariwisata unggulan dalam negeri. Ada wujud Borobudur, kura-kura Likupang, hingga komodo Labuan Bajo.PENUH BUNGA, float Bank Indonesia ini menyemarakkan penutupan Tomohon International Flower Festival 2023.-ADWIT PRAMONO-AFP- Saat pembukaan TIFF 2023, Menparekraf Sandiaga Uno menegaskan bahwa branding kota bunga itu harus menjadi selling point yang unik bagi Kota Tomohon. Ia berharap event itu terus berkembang hingga bertaraf dunia. "Apalagi satu float ini bisa membuka 6 sampai 10 lapangan kerja. Ada dampak besar terhadap ekosistem bunga. Sehingga 30 float yang hadir ini bisa membuka peluang bagi 300 lebih lapangan kerja langsung dan ribuan lapangan kerja tidak langsung," ujarnya. (Doan Widhiandono)