Aksi Salah yang membentur mistar gawang dari jarak 18 yard (15 meter) pada menit ke-12 kemudian memberikan umpan kepada Diaz untuk gol pertama enam menit kemudian.
Sepak bola luar biasa yang membawa Liverpool dari tangan kiper Alisson ke jantung pertahanan Chelsea dalam hitungan detik. Umpan dari MacAllister yang menemukan Salah melebar di sisi kanan adalah umpan yang bagus. Kemudian, bola yang dimainkan Salah melintasi gawang dan sedikit di luar jangkauan bek Chelsea Axel Disasi sangat bagus sehingga Diaz di tiang jauh tidak bisa melewatkannya.
Sempat ada secercah harapan untuk Chelsea. Pendatang baru Nicolas Jackson sempat menembak ke gawang. Untung, ada Ibrahima Konate yang memblokir aksi Enzo Jeremias Fernandes.
VAR-lah yang membuat Chelsea tetap dalam permainan sebelum setengah jam. Umpan luar biasa lainnya –kali ini dari Trent Alexander-Arnold– memainkan Salah dan penyelesaiannya yang terkelupas mengalahkan Sanchez dengan mudah hanya untuk tayangan ulang untuk mengungkapkan offside marginal.
Stamford Bridge macet, tapi tidak lama. Alexander-Arnold waspada untuk membersihkan umpan silang Sterling dari bahaya pada menit ke-37, tetapi ia gagal menghentikan bek Chelsea Axel Disasi membelokkan tendangan sudut daur ulang dari jarak 6 yard. Level yang hampir mengejutkan mereka sendiri, Chelsea merayakan keunggulan dalam waktu 60 detik ketika Sterling berokestrasi dengan Ben Chilwell untuk mencetak gol.
Sekali lagi, VAR menorehkan gol dan marginnya ketat. Tapi, Chelsea mungkin lebih unggul dari titik itu.
Babak kedua tidak sesibuk babak pertama. Kecepatan melambat. Virgil van Dijk melepaskan tembakan melengkung, sementara Alisson menyelamatkan dengan eksotis dari tembakan Chilwell.
Hasil imbang tersebut adil meskipun Klopp pasti akan merasa ia bisa melakukannya tanpa obrolan yang sekarang pasti akan mengikuti perbedaan pendapat kecil Salah. Bagaimanapun, ia memiliki teka-teki yang lebih luas dan lebih rumit untuk dipecahkan daripada yang itu.
Kini Liverpool harus berpikir keras agar problem lini tengahnya teratasi dengan baik. Sebaliknya, Chelsea mungkin sudah bisa bernapas lega setelah kedatangan Caicedo. Kalau Romeu Luvia juga bergabung dari Souuthampton, Chelsea tentu bisa berharap banyak untuk berebut papan atas klasemen.