SURABAYA, HARIAN DISWAY - Lini tengah Persebaya masih menjadi sorotan. Meski menang melawan Bhayangkara dan Persita, ruang mesin Green Force masih belum sepenuhnya solid.
Lini tengah Persebaya dihuni oleh Andre Oktaviansyah dan Song Ui-Yong. Sebenarnya Andre dan Song bermain apik.
Namun, mereka beberapa kali kecolongan. Sehingga, berakibat serangan berbahaya dari lawan.
Lantas jawaban atas perkara itu ada pada Alwi-Hidayat. Kedua pemain itu memang sudah lama berada di skuad Persebaya.
Hidayat merupakan gelandang bertahan Persebaya. Ia sudah berseragam hijau ala Persebaya sejak 2017. Bahkan saat Persebaya masih berada di Liga 2.
BACA JUGA:Cedera Tulang Belakang Serius, Gelandang Persebaya Risky Dwiyan Dirawat di ICU
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Aji Santoso ke Persikabo, Respon Positif Bonek Mengalir
Di tahun itu pula, Dayat - sapaan Hidayat sukses membawa Bajol Ijo promosi ke Liga 1. Kini hanya tersisa Dayat, satu-satunya pemain dari skuad Liga 2 Persebaya.
Tandem setia Dayat adalah Muhammad Alwi Slamat. Alwi adalah pemain tengah visioner asal Tulehu. Alwi didatangkan dari PSMS Medan pada 2018, saat Persebaya masih dilatih oleh Djajang Nurjaman.
Alwi menjelma menjadi gelandang modern yang dilengkapi visi bermain. Saat itu duet Alwi-Dayat berhasil membawa Persebaya menjadi runner-up Piala Presiden 2019.
Tak hanya Piala Presiden, duet mereka juga menjadikan Persebaya runner-up Liga 1 di tahun yang sama.
Sebuah pencapaian luar biasa. Kini duet Alwi-Dayat kembali dinantikan Bonek. Hidayat musim ini baru bermain sekali, itu pun dimulai dari bangku cadangan.
Tepatnya saat Persebaya bertandang ke Jatidiri, markas PSIS Semarang. Hidayat juga baru saja menikah, sehingga di awal musim ini ia tidak pernah dimainkan.
Sementara Alwi, sedikit lebih baik. Kapten Persebaya musim lalu itu, sudah tampil 2 kali. Dari 2 kali penampilannya, Alwi sempat dicoba di beberapa posisi oleh coach Aji.