PEKAN KEDUA, Chelsea belum membaik. The Blues tetap buruk rupa. Chelsea kalah 1-3 dari tuan rumah West Ham di Stadion London.
Padahal, The Hammers –julukan West Ham– bermain dengan sepuluh orang. Chelsea yang menguasai 76 persen aliran bola tidak berkutik kala menghadapi juara Liga Konferensi Eropa 2023.
Nestapa Chelsea tidak berhenti di situ. Dua pemain tengahnya jadi sorotan. Sorotan pertama untuk rekrutan termahalnya Januari lalu, Enzo Fernandez. Enzo didatangkan dengan nilai GBP 105 juta.
Sorotan lainnya ditujukan kepada ”pendatang baru” Moses Caicedo. Tekelnya sembrono. Chelsea dihukum penalti.
Pemain Brasil yang kini tengah diselidiki FA karena terlibat judi online, Lucas Paqueta, mencatatkan gol. Ia jadi pemain ketiga setelah Nayef Aguerd dan Michae Antonio yang ikut mencekik Chelsea 3-1.
Itu adalah kekalahan yang mengecewakan bagi The Blues. Mereka memiliki harapan besar memasuki pertandingan setelah menunjukkan semangat juang tinggi melawan Liverpool pekan lalu. Nah, faktor apa saja yang membuat Chelsea terkapar.
Langit Ketujuh Ward-Prowse
Tujuh menit di belakang kaus West Ham dan tujuh menit dibutuhkan untuk debutan James Ward-Prowse untuk memberikan kontribusi besar pertamanya untuk klub barunya. Kontribusi itu datang dari bola mati. Chelsea sepertinya lupa bahwa Ward-Prose adalah masternya bola mati.
Sinyal bahaya sempat diberikan ketika ia mengeksekusi sepak pojok pertama. Lini belakang Chelsea sudah dibuat panik.
Nah, pada kesempatan kedua, Nayef Aguerd memanfaatkan tendangan tersebut. Itu assist kedua Ward-Prowse semenjak meninggalkan Southampton yang kini bermain di Championship.
Ini mungkin musim baru, tetapi yang terakhir masih ada di benak West Ham. Perayaan setelah kemenangan final Liga Konferensi Eropa mereka atas Fiorentina berlanjut menjelang pertandingan kandang pertama mereka sejak kemenangan tersebut.
Trofi itu dipajang di alas pinggir lapangan dan sorotan diputar ulang di layar lebar dengan gol kemenangan Jarrod Bowen memicu sorakan yang sangat keras. Last but not least adalah tampilan tifo di salah satu tribun dengan sebagian pendukung mengangkat kartu perak.
Chelsea di bawah Mauricio Pochettino akan menjadi tontonan yang mengalir. Saat menguasai bola, mereka berbaris di tiga bek, tetapi mereka jatuh ke empat bek tanpa itu.
Line-up dalam kepemilikan melihat Ben Chilwell dan Malo Gusto memeluk touchline sebagai bek sayap. Conor Gallagher menjadi gelandang terdalam. Sisanya menciptakan sistem yang berbeda di seluruh area.
BACA JUGA:Sisi Lain Gelandang Persebaya Song Ui-Yong: Masih Takut Naik Motor di Surabaya