Jenny Widjaja ciptakan 100 Lebih Varian Kuliner Berbahan Dasar Sagu

Selasa 05-09-2023,15:47 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Tomy Gutomo

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Bagi Jenny Widjaja, perempuan pengusaha, seorang enterpreneur tak elok jika hanya mementingkan materi atau keuntungan semata.

Jika di kepalanya hanya soal materi, peluang usaha memang banyak.

Tapi pengusaha semacam itu tak memberi kontribusi apa pun terhadap orang lain, masyarakat, apalagi untuk bangsanya.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua DPC PAPPRI Jakarta Utara Jenny Widjaja: Shan You Shan Bao

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Jenny Widjaja: Ti Pao Zhi Yi

Mengacu pada ujaran kekinian, Jenny memang pengusaha yang agak lain.

Bertahun-tahun lamanya dia menggeluti sagu. Pun melakukan riset panjang pada makanan tradisional itu.

Tak melulu soal olahan kuliner berbahan dasar sagu.

Tapi Jenny memperhatikan pula aspek sosial, kearifan lokal, pola pertanian bahkan menyentuh tradisi masyarakat yang dekat dengan sagu.

Kerja panjangnya itu berbuah hasil. Selain konsistensi dan ketekunan, Jenny punya prinsip bahwa menelurkan sebuah produk harus memperhatikan soal manfaat.

"Nusantara ini punya sagu. Makanan sehat. Tak ada kadar gluten. Sagu pun bisa jadi bahan mi," ujarnyi.

Dia menamakan usahanya: Sagulicious. Beragam produk olahan sagu baik tradisional dan modern.

Bisa membayangkan pasta sagu? makaroni sagu? chip sagu? Jenny punya itu semua.

"Sudah hampir 100 varian yang dikembangkan oleh Sagulicious," ungkapnyi.

Dari sagu pula dia berkawan akrab dengan Dahlan Iskan, founder Harian Disway, juga Doni Monardo.

"Saya masih ingat, tahun lalu, 2022, Pak Doni mengundang saya dalam acara pertemuan 10 ribu purnawirawan di Jakarta," kenangnya.

Doni, yang waktu itu ketua BNPB, adalah pemerhati sagu. Ia menyiapkan berbagai produk sagu tradisional.

Sedangkan Jenny, modern. Dia membawa ratusan varian yang diolah menggunakan campuran bahan-bahan, seperti daun kelor, spirulina, labu, bunga telang dan lain-lain.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Motivator dan Pengusaha Andrie Wongso: Pin Bu Shi Zhi

"Sagu saja sudah menyehatkan, apalagi dicampur dengan bahan-bahan itu. Khasiatnya untuk tubuh akan sangat baik," ujarnyi.

Bahkan dari riset yang telah dilakukan, olahan sagu dengan bahan-bahan herbal lainnya dapat jadi solusi untuk mengatasi stunting.

"Sagu itu makanan anti-stunting. Lihat saja nenek moyang kita dulu. Sehat, panjang umur dan badannya besar. Mereka mengonsumsi sagu. Anak juga jadi sehat berkat sagu," ungkap pengurus pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) itu.


Awak media berebut mewawancarai Jenny Widjaja usai dia meraih Awen Award 2023.-Jenny Widjaja-

Jenny pun sempat mengusulkan penggunaan sagu untuk ransum TNI.

"Ransum tak hanya makanan yang mengenyangkan saja. Tapi harus berkualitas dan menyehatkan. Itu bisa beralih pada sagu," terangnyi.

Ke depan, dia ingin mengusulkan pada Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

"Supaya tiap hotel dan sarana pariwisata lainnya menyediakan makanan sagu. Bisa dibuat menjadi olahan aneka kuliner modern.

Tujuannya, agar sagu berdaulat di negeri sendiri," tuturnyi.

Berkat Sagulicious-nya, Jenny terpilih sebagai pengusaha perempuan kreatif dan inspiratif.

Dia meraih penghargaan Asean Women Entrepreneurs Network (Awen) Award 2023, yang diselenggarakan organisasi itu di JW Marriott Jakarta, pada 2 September 2023.(*)

Kategori :