Cheng Yu Pilihan Motivator dan Pengusaha Andrie Wongso: Pin Bu Shi Zhi

Cheng Yu Pilihan Motivator dan Pengusaha Andrie Wongso: Pin Bu Shi Zhi

Cheng Yu Andrie Wongso--

DITANYAI mengenai apa yang menjadi pegangan hidupnya, Andrie Wongso mantap menjawab, "贫不失志" (pín bù shī zhì): sekalipun hidup miskin, tapi tidak boleh miskin semangat.

"Saya lahir di Malang dari keluarga tidak berpunya. Satu rumah, kontrakan, diisi 5 orang. Rumahnya setengah tembok, setengah gedek," kenang Andrie, yang seorang motivator dan pengusaha ternama Indonesia.

Andrie tidak lulus SD. Sekolahnya ditutup pasca-Tragedi 1965. Ibunya pun tidak bisa lagi berjualan kue di kantin sekolah tempat Andrie menimba ilmu: putar haluan menjajakan kue di pasar-pasar tradisional. 

"Saya ingat di suatu malam, sekitar jam 2, saya terbangun untuk pipis. Saya melihat ibu sedang menumbuk singkong untuk bahan membuat kue. Saya tidak cuma sekali menawarkan diri untuk membantunya. Beliau tidak mau. Saya disuruh istirahat saja. Beliau memang sosok yang tak pernah mengeluh dalam keadaan bagaimanapun," ujar Andrie. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha Pembangkit Listrik Tiongkok Li Guofan: Xiong You Cheng Zhu

Kondisi hidup yang demikian membentuk Andrie menjadi pribadi yang tahan banting dan memiliki spirit yang kuat untuk mengubah nasib. 

"Tahun 1976 saya memutuskan merantau ke Jakarta. Ibu mengantar saya ke terminal bus. Sembari membekali saya dengan makanan, beliau berpesan, ''Ingat, tidak usah takut untuk menghadap ke depan. Yang penting kamu berani dan jujur.'' Itu jadi sangu sekaligus penyemangat yang luar biasa besar bagi saya," kata Andrie.

Di Jakarta, Andrie mula-mula bekerja sebagai salesman sabun. Mondar-mandir ke satu kota ke kota lain. Tetapi, karena bercita-cita menjadi bintang film laga, ia memilih melepas pekerjaan tersebut. Apesnya, tiga bulan berlalu, tidak ada film yang bisa diperankannya. 

Andrie lantas kerja di toko orang: sebagai pelayan. Di samping coba membuka perguruan kungfu --yang belakangan mendorongnya berhenti menjadi pelayan toko sebab muridnya yang kian banyak. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Guru Besar Hukum Bisnis Universitas Tarumanagara Ariawan Gunadi: Zhao Xi Bu Juan

Berbekal modal yang terkumpul dari mengajar kungfu, Andrie kemudian menghidupkan kembali cita-cita lamanya: jadi bintang film laga. Namun, bukan hanya kelas Indonesia, melainkan kelas dunia. Ia berangkat ke Hong Kong. Mati-matian berjuang di sana. Hingga akhirnya dikontrak 3 tahun oleh perusahaan film kungfu yang syuting di Taiwan. 

"Lucunya, saya tetap diketawain orang. Dibilang saya gagal, lantaran mainnya bukan sebagai pemeran utama. Tidak apa-apa. Orang lain berhak menilai kita, sedangkan kita berhak untuk sukses!" tegas Andrie. 

Sepulangnya ke Indonesia, Andrie buka usaha baru: mencetak kartu ucapan berisi kata-kata motivasi yang ia jual ke sana ke mari. Ia ingin menularkan semangatnya kepada sebanyak dan seluas mungkin orang. Dan benar, jiwa pantang menyerah meski jatuh bangun berkali-kali, menjadikan nama Andrie sebesar hari ini. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: