Cheng Yu Pilihan Pengusaha Pembangkit Listrik Tiongkok Li Guofan: Xiong You Cheng Zhu

Cheng Yu Pilihan Pengusaha Pembangkit Listrik Tiongkok Li Guofan: Xiong You Cheng Zhu

Cheng Yu Li Guofan--

LI GUOFAN  begitu menyukai peribahasa "胸有成竹" (xiōng yǒu chéng zhú): menyiapkan semuanya dengan baik sebelum bertindak. Tentu ini adalah makna kontekstualnya. Arti tekstualnya ialah "sudah ada bambu jadi di dalam dada". 

Adagium itu, menurut pengusaha pembangkit listrik asal Tiongkok dimaksud, cocok untuk mendeskripsikan Founder Harian Disway Dahlan Iskan –yang baginya merupakan sosok yang terlebih dahulu mempersiapkan matang-matang segalanya, baru mengambil tindakan. 

Pepatah Tiongkok tersebut mulanya juga dipakai untuk memuji seseorang. Namanya Wen T'ung (1019–1079). Ia pelukis bambu nan terkenal era dinasti Song Utara.

Alkisah, demi menggapai cita-citanya menjadi pelukis bambu yang hebat, Wen T'ung di waktu luangnya menanam banyak bambu di sekitar rumahnya. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Advokat Handojo Ojong: Neng Ren Zi An

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Quan Xin Quan Yi

Saban hari, tak peduli panas terik atau hujan badai, ia tak pernah lelah mengamati bagaimana bambu tumbuh sejak berbentuk tunas, dan perhatikan betul-betul perubahan yang terjadi dari musim ke musim. Ya ukurannya, ya daunnya, ya warnanya, ya rantingnya ..., dan hal-hal detail lainnya.

Wen T'ung jadi sangat mengenal dan memahami bambu karenanya. Makanya, tiap kali mengambil kuas, tanpa melihat bambupun, di benaknya tetap punya gambaran seperti apa bambu yang akan dilukis. Dan, istimewanya, lukisan bambunya selalu tampak hidup. 

Dari sini kita bisa memetik hikmah, dengan persiapan dan perencanaan yang terperinci, kesuksesan akan diraih sebentar lagi.

Namun demikian, terlalu banyak rencana bisa-bisa malah akan menguap menjadi wacana belaka bila tanpa aksi nyata.

Barangkali itulah mengapa, kendati persiapan belum memadai, Deng Xiaoping mengajarkan kita untuk jalani saja dulu. Ia bilang, "摸着石头过河" (mō zhe shí tou guò hé): seberangi sungai sambil raba-raba batunya. 

Dalam artian, dengan langkah riil, kita akan makin banyak mendapat pelajaran hidup. Dan, seiring dengan makin banyaknya pelajaran hidup yang didapat, jarak kita dengan kesuksesan akan makin dekat. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: