JAKARTA, HARIAN DISWAY - Di era saat ini, penggunaan teknologi Artificial Intelligence atau dikenal sebagai AI telah merambah ke berbagai bidang, termasuk layanan Al-Qur'an digital.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Kementerian Agama akan mengembangkan layanan chatbot Al-Qur'an yang berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI).
Hal itu disampaikan oleh Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi dalam acara Lokakarya Pengembangan Al-Qur'an Digital.
Menurutnya, pengembangan layanan Al-Qur'an dengan teknologi AI saat ini menjadi kebutuhan yang mendesak.
"Sejauh ini, layanan Al-Qur'an dengan teknologi AI di dunia maya masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Mulai dari tafsir, teks, hingga terjemahan yang tidak tepat. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan layanan Al-Qur'an dengan teknologi AI," ujar Aziz pada Rabu, 20 September 2023 di Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Jamaah Dapat 10 Liter Air Zamzam, Dibagikan Lewat Kantor Kemenag Kabupaten/Kota
BACA JUGA: Izinkan Pembakaran Al Quran Lagi, Kedutaan Swedia Dibakar Duluan di Baghdad
Masyarakat membutuhkan akses informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Al-Qur'an harus memiliki informasi yang valid dengan sumber atau referensi yang kredibel atau terpercaya.
“Jadi, langkah awal yang harus dilakukan adalah merumuskan grand designnya,” tambahnya.
Selain chatbot Al-Qur'an, LPMQ juga akan mengembangkan layanan perangkat Sistem Informasi Layanan Tashih (Silat) dengan penambahan software tashih otomatis.
Perangkat ini sebagai sarana pentashihan master mushaf Al-Qur'an dalam bentuk dokumen. Sebelum diperiksa secara manual oleh tim pentashih.
"Dalam pengembangan aplikasi ini, LPMQ tetap akan mengikuti grand design dari biro HDI (Humas Data dan Informasi) Kemenag," tambahnya.
Kepala Biro HDI, Ahmad Fauzin mendukung upaya LPMQ ini dalam mengembangkan layanan Al-Qur'an berbasis teknologi tersebut.
BACA JUGA: Vladimir Putin Kecam Pembakaran Al Quran di Rusia: Di Negara Kami, ini Adalah Kejahatan
BACA JUGA: Tiongkok Luncurkan Regulasi Ketat Teknologi AI