SURABAYA, HARIAN DISWAY - Jawa menjadi tumpuan ekonomi syariah nasional. Khususnya Jawa Timur yang memiliki enam ribu pesantren dan satu juta santri. Untuk itulah, provinsi ini kembali menjadi tuan rumah perhelatan Festival Syariah (Fesyar) Jawa 2023.
Pembukaan berlangsung di Grand Atrium Pakuwon Mall, Surabaya, Jumat, 29 September 2023. Terdapat berbagai macam rangkaian. Mulai talk show, tablig akbar, hingga lomba-lomba bernuansa Islami.
Bahkan juga menghadirkan pameran produk-produk halal. Diikuti oleh 150 UMKM yang mengisi stan pameran. Dan 200 UMKM secara online melalui website resmi Fesyar Jawa 2023. Mereka UMKM terpilih se-Jawa Timur.
“Kita bekerja sama dengan tiga e-commerce yang menyediakan landing page di platform mereka masing-masing,” ungkap Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim Doddy Zulverdi saat membuka acara.
Salah satu stan di Fesyar Jawa 2023 di Pakuwon Mall, Surabaya.-FOTO: JULIAN ROMADHON-HARIAN DISWAY-
Pada gelaran kali ini, Fesyar Jawa 2023 mengangkat tiga topik. Yaitu inklusivitas, digitalisasi, dan pertumbuhan ekonomi syariah. Dibeber pula tiga kunci dan strategi untuk memperkuatnya.
Pertama, penguatan rantai nilai produk halal (pahala). Yakni melalui sertifikasi halal berbagai sektor. Sudah ada 1.760 UMKM yang telah disertifikasi halal. Kemudian 19 rumah pemotongan hewan dan 429 juru sembelih halal.
Termasuk pengembangan zona kuliner halal, aman, dan sehat (KHAS) di berbagai sekolah, pesantren, food court, hingga toko baku halal. Salah satu pilot project diterapkan di Pondok Pesantren Sunan Drajat 7, Tuban.
“Kami juga menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, ini yang nanti terus dikembangkan,” ujar Doddy. Kedua, optimalisasi zakat, infak, sodaqoh, dan wakaf (Ziswaf) untuk kesejahteraan umat (maslahat). Yakni penggunaan dana zakat dan wakaf demi mendukung kemandirian pangan.
BACA JUGA:Pemprov Jatim Gelar Fesyar 2023 dan Tabligh Akbar Bersama Habib Syech
Pilot project diterapkan langsung pada enam kelompok masyarakat subsisten. Bahkan ada juga lelang wakaf produktif yang sudah mengantongi 31 aset se-Jawa. Dan pelatihan berbasis kompetensi hingga sertifikasi kompetensi bagi 45 para pengelola zakat (nadzir).
Ketiga, inklusifitas ekonomi syariah melalui digitalisasi (insani). Menyasar pengembangan moslem friendly tourism. Terutama pelayanan di hotel, restoran, dan tempat wisata. Dengan menggandeng Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Jaringan Wisata Muhammadiyah, dan Association of The Indonesian Tour and Travel (Asita).
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak pada pembukaan Fesyar Jawa 2023 di Grand Atrium Pakuwon Mall, Surabaya.-FOTO: JULIAN ROMADHON-HARIAN DISWAY-
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang hadir di acara pun mengapresiasi tiga program itu. Ia optimistis program tersebut bisa menjawab tantangan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Emil juga membeber motivasi terhadap upaya pengembangan ekonomi syariah ini. Yakni sebagai upaya untuk meraih kebarokahan terhadap semua produk dan jasa yang diperjualbelikan. Terutama melalui program sertifikasi halal.