HARIAN DISWAY - Henning Ovrebo, nama yang akan selalu menghantui fans setia Chelsea. Bukan karena keberhasilan, melainkan karena kontroversi yang terjadi pada semifinal Liga Champions 2009.
Ovrebo memimpin laga bintang antara Chelsea dan Barcelona. Ia membuat serangkaian keputusan yang berat sebelah. Merugikan The Blues dan menguntungkan Barca.
Pada laga yang digelar di Stamford Bridge, Chelsea hanya butuh kemenangan setelah hasil imbang 0-0 di Camp Nou.
Michael Essien membawa Chelsea unggul 1-0, namun, Ovrebo membuat keputusan kontroversial dan mengubah arah pertandingan.
Salah satu momen krusial adalah ketika Didier Drogba jatuh di kotak penalti akibat pelanggaran Eric Abidal.
BACA JUGA:Skandal Caso Negreira: Barcelona Suap Komite Wasit Sejak 2001-2018
BACA JUGA:Sergio Ramos Buat Barcelona Menang Tipis Lawan Sevilla
Meskipun pelanggaran tersebut jelas, Ovrebo memutuskan untuk mengabaikannya, meninggalkan Drogba dan Chelsea yang frustasi.
Begitu juga dengan handball yang jelas dari pemain Barcelona di dalam kotak penalti, namun Ovrebo memilih untuk tidak memberikan penalti.
Sikap Ovrebo yang kontroversial memicu reaksi keras dari pemain dan pelatih Chelsea.
Barcelona dituduh menyuap mantan wakil Presiden Komite Teknis Wasit (CTA) Jose Maria Enriquez Negreira dalam Kasus yang populer dengan nama Kasus Suap Negreira.-Marca-
Guus Hiddink, pelatih Chelsea saat itu, menggambarkan penampilan Ovrebo sebagai yang terburuk dalam karirnya.
Bahkan, Michael Ballack menghadapi Ovrebo dan mencengkeram kerah bajunya sebagai bentuk protes.
BACA JUGA:Barcelona Ditahan Imbang Mallorca 2-2, Posisi Blaugrana Terancam oleh Raja Eropa!
Beberapa tahun setelah insiden itu, Ovrebo mengakui kesalahan-kesalahannya.