Dua tahun kemudian, pada 11 April 1995, bentrokan kembali melanda saat PSG dan Marseille bertemu di semifinal Coupe de France.
Bentrokan tersebut berujung pada penahanan 146 orang oleh pihak berwajib, sementara 9 orang polisi harus dirawat di rumah sakit akibat cedera yang diderita.
Tragedi berikutnya terjadi pada 13 Oktober 2000, ketika seorang suporter Marseille, Geoffrey Dilly, yang baru berusia 18 tahun, mengalami cedera serius.
Kepalanya terkena lemparan kursi dari tribun pendukung PSG. Akibat cedera ini, Dilly divonis lumpuh seumur hidup.
Kemudian, pada 28 Februari 2010, perkelahian antarsuporter mencapai titik puncaknya.
Dua jam sebelum pertandingan di Parc des Princes dimulai, terjadi bentrokan mematikan di luar stadion antara kelompok pendukung PSG sendiri, yaitu antara tribun Boulogne dan tribun Auteuil.
Dalam kerusuhan ini, Yann Lorence, seorang anggota kelompok Boulogne berusia 37 tahun, meninggal dunia setelah diserang oleh suporter lawan.
Liga Champions UEFA 1993-1994
Musim ke-39 dari Liga Champions UEFA telah menyajikan drama dan kegembiraan yang tak terlupakan bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Terutama bagi AC Milan yang menang atas Barcelona di Final.
Terjadi perubahan format setelah beberapa peristiwa mengejutkan.
Termasuk absennya juara bertahan, Marseille, dan pertama kalinya peserta dari Kroasia, Belarusia, Moldova, Georgia, dan Wales.
Juara bertahan Marseille tepaksa absen karena skandal memalukan. Raksasa Prancis itu tak diizinkan berpartisipasi karena terlibat dalam pengaturan pertandingan di Divisi 1 musim sebelumnya.
Ini membuat mereka kehilangan gelar liga dan diturunkan ke Divisi 2.
Peristiwa ini baru pertama kali terjadi: Tim juara bertahan tidak ikut serta di kompetisi Liga Champions musim berikutnya.
Format turnamen juga mengalami perubahan penting. Babak semifinal diperkenalkan dengan sistem satu leg, yang berarti juara grup langsung melaju ke semifinal di kandang mereka.