Berdasarkan data, angka stunting mengalami penurunan dari tahun 2018 sampai 2022 sebesar 9,2 persen. Dari 30,8 persen menjadi 21,6 persen.
Melalui penuturan Hasto, meskipun ada sejumlah provinsi yang mengalami kenaikan, ditemukan provinsi dan kabupaten/kota yang mengalami penurunan angka stunting secara signifikan.
“Provinsi Sumatera Selatan mencapai 6 persen. Sementara itu kota Semarang mencapai 10 persen dan kota Surabaya mencapai 15 persen,” papar Hasto.
“Saat ini, angka stunting di Indonesia berada di 21,6 persen. Harapannya di akhir tahun bisa mencapai 17,8 persen,” sambungnya.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Satya Sananugraha meminta bantuan seluruh kementerian, lembaga, dan berbagai pihak terkait lainnya saling bersinergi dan berkoordinasi.
Selain itu, masyarakat Indonesia dihimbau sering mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani. Terutama makanan yang mengandung DHA Omega Tiga, seperti telur dan ikan. Agar Indonesia dapat mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024. (Wehernius Irfon)